Pengajuan Anggaran Rp 8 M Tidak Logis

Pengajuan Anggaran Rp 8 M Tidak Logis

BALAI KOTA- Pengajuan kembali hibah untuk PSIS senilai Rp 8 miliar dalam APBD perubahan ditentang DPRD. Pasalnya pengajuan itu tanpa disertai rincian rencana penggunaan dana. Padahal jangka waktu penggunaan anggaran saat ini terbilang pendek.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Agung Priyambodo mengatakan, sangat tidak logis pencairan dana APBD Perubahan yang memiliki jangka waktu satu bulan dengan nilai dana sebesar itu.

Ia memperkirakan APBD Perubahan 2009 yang disetujui baru bisa dicairkan pertengahan Desember. Karena itu ia mempertanyakan, bagaimana pola pengelolaan dananya, terlebih lagi PT Mahesa Jenar merupakan sebuah perusahaan swasta.

’’Dalam jangka waku 2 minggu sampai sebulan itu tidak mungkin menghabiskan Rp 8 Miliar. Pencairannya saja kira-kira baru tanggal 10. Tidak logis bisa diserap dan bisa dibuat LPJ-nya,” katanya, kemarin.

Agung menambahkan, manajemen dana yang bersumber dari pemerintah kepada swasta seperti PT Mahesa Jenar itu tidak pas.

Pernyataan serupa disampaikan Ketua Fraksi PKS, Imam Mardjuki. Menurut dia seharusnya Pemkot mencantumkan dana Rp 8 miliar itu dipergunakan untuk rincian pengalokasian.

Misalnya guna membeli pemain, latihan, atau transportasi. ’’Bagaimana kami bisa tahu dana itu untuk apa saja. Kalau itu bisa dirincikan kami juga bisa mengawasi penggunaannya sehingga akuntabilitas anggaran tersebut bisa dipertanggungjawabkan,’’ katanya.

Dini Inayati, Ketua Divisi Kebijakan Publik dan Anggaran Daerah Pattiro Semarang mengatakan, dukungan dana untuk PSIS sebesar Rp 8 miliar jelas tidak realistis. Selain besaran dananya yang tidak logis, saat ini masih banyak pos-pos kegiatan yang belum tersentuh, terutama yang berpihak pada rakyat.

’’Pos-pos strategis dan krusial, seperti beasiswa pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan coverage jamkesmasda, seharusnya menjadi prioritas. Perlu diingatkan belum semua masyarakat kategori miskin yang belum tercover,’’ katanya. (H22,H54-18)