Simple Template For Entertainment News


Tempat Informasi Kegiatan Kader DPC PKS Gajahmungkur


GALLERY


Rabu, 17 November 2010

Ketauladanan Ibrahim a.s.


http://volker-doormann.org/kaabold.jpg
Islamedia: Idul Adha 1431H telah tiba, ingatan umat Islam terhadap sosok teladan kembali hadiri, sosok luar biasa yang merupakan Bapak bagi para nabi, Ibrahim Alaihi Salaam. Ada banyak nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dari kehidupan seorang Ibrahim.

Daya kritis.
Dengan potensi ini, manusia menguji validitas suatu kebiasaan di masyarakat. "Mengapa harus memberikan sesaji"? "Mengapa harus berpantun-pantun menyambut mempelai pria"? Atau bahkan, "Mengapa harus tunduk kepada orang tua"?

Manusia pada fitrahnya memiliki daya kritis. Tapi sedikit yang memanfaatkannya. Dan lebih sedikit lagi yang memanfaatkan potensi itu menuju keselamatan.

Ibrahim memiliki keteladanan dalam memanfaatkan daya kritis dengan selamat. "Kenapa patung"? Dan pertanyaan itu mengantarnya pada pengelanaan menakjubkan dalam mencari Tuhan. Ia lihat bintang dan takjub pada kerlapnya. Cuma, Tuhan tidak pantas tenggelam. Dan bintang tidak memenuhi kriteria. Kemudian ia lihat Bulan. Indah. Namun sama saja, tenggelam. Kemudian ia lihat mentari, lebih besar. Tapi ia pun terbenam.

Pencarian yang jujur akan mendapatkan bimbingan Tuhan. Dan Ibrahim telah membuktikan. (QS 6: 74-83)
Banyak yang menyia-nyiakan daya kritis. Adzar, bapak Ibrahim, menjadi model orang seperti itu. Ringan jawabannya, ""Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya." (QS 21:53). Tapi jawaban ringan dan tak mau repot itu tak kan pernah mengantarnya pada kebenaran.

Yang lainnya, daya kritis malah membuatnya jauh dari kebenaran. Pertanyaan "apakah Tuhan itu ada", kalau disertai dengan kejujuran dan kemauan menerima kebenaran, hasilnya akan seperti Ibrahim a.s. Tapi kalau diiringi dengan kesombongan, maka kebodohan lah hasilnya. Bagaimana tidak bodoh bila kagum terhadap lebah yang mengkreasikan sarangnya dengan konsep yang elegan, namun terhadap alam semesta yang jauh lebih luar biasa kompleks malah berpendapat itu terjadi dengan sendirinya. Innalillahi…
Apa yang kurang dari keteladanan Ibrahim a.s.?

Kreatifitas.
Kalau seniman disebut kreatif karena membuat patung, tapi Ibrahim a.s. kreatif karena menghancurkan patung. Dan Ibrahim a.s. begitu kreatif dalam membuat parodi ketika ia a.s. menghancurkan patung-patung kaumnya dan membiarkan sebuah patung besar. Dan patung itu dibuat seakan-akan menjadi pelaku karena Ibrahim a.s. mengalungkan barang bukti, kapak, pada patung terbesar itu.
Seorang pendebat yang kreatif akan membuat lawannya mengeluarkan kata2 yang membuat dirinya mati kutu sendiri. Dan kreatifitas itu dimiliki Ibrahim a.s. Lawan debatnya terpaksa mempermalukan tuhannya (berhala) sendiri. "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." (QS 21:65)

Kalau mereka menghendaki kebenaran, Ibrahim a.s. sudah membuka peluang yang besar untuk mengarahkan mereka pada Islam. Tapi mereka malah bersikap emosional. Vonis "bakar hidup-hidup" dihadapi Ibrahim a.s. Dan Allah swt memberikan pertolongan-Nya.
Apa yang kurang dari keteladanan Ibrahim a.s.?

Pengorbanan
Inilah puncak bukti cinta sepanjang hidup beliau a.s. Diabadikan dalam kitab-kitab para Rasul. Secara ritual, Allah swt membakukannya dalam ibadah qurban setiap tahun. "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." Begitu firman Allah dalam QS 22:37. Meneladani bukti cinta terbesar ini adalah jalan ketaqwaan dan sarana mendapatkan cinta Allah swt.

Mungkin tak sampai menjadi ‘khalilullah’ (kekasih Allah) seperti Ibrahim a.s., tapi mendapat kecintaan-Nya adalah prestasi yang sangat membahagiakan.

Anak lebih dicintai dari harta. Bahkan kita rela mengeluarkan begitu banyak harta demi kebahagiaan anak. Tapi Allah tidak meminta kita mengorbankan anak. Sangat jauh level kita untuk sampai pada ujian seperti itu. Allah meminta kita mengorbankan harta kita. Maka bayang-bayang perilaku Ibrahim a.s. sudah kita potret. Dan kecintaan-Nya layak kita harapkan.
Apa yang kurang dari keteladanan Ibrahim a.s.?

Kepatuhan
"Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam."" (QS 2:131)

Selain peristiwa pengorbanan Ismail a.s., Nabi Ibrahim a.s. punya banyak kepatuhan lain yang luar biasa yang bila dinilai secara objektif ia sangat layak mendapat predikat khalilullah.

Tanyakan pada perantau yang meninggalkan anak dan istrinya. Betapa pedih ketika kerinduan itu datang. Apalagi bila anak yang ditinggalkan sedang memasuki usia "lucu-lucunya". Maka para perantau itu harus meneladani ketawakalan Ibrahim a.s. saat ia meninggalkan anak dan istrinya di lembah tak bertuan yang tidak memiliki tanam-tanaman. " Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS 14:37)
Keluarga Ibrahim a.s. adalah keluarga yang penuh ketauladanan. Siti Hajar - istri Ibrahim a.s. - dalam paniknya bertanya pada Ibrahim a.s. apakah perintah Allah-lah yang menyuruh Ibrahim a.s. meninggalkan ia dan anaknya di lembah tandus. Puas dengan jawaban Ibrahim a.s. bahwa itu adalah perintah Allah swt, Hajar berpasrah diri. Yakin Tuhannya tidak akan menyia-nyiakannya. Meski di lembah tandus yang tak bertanaman dan hanya tinggal ia dan anaknya.

Benar-benar kepatuhan yang luar biasa.
Apa yang kurang dari keteladanan Ibrahim a.s.?

Kekhawatiran yang Menyelamatkan
Bahkan pada ujung usianya, Ibrahim a.s. tidak henti memancarkan mata air ketauladanan. Pada kekhawatiran yang alami dan manusiawi, ia bungkus semua itu dengan ketauhidan.
Kekhawatiran itu adalah kekhawatiran seorang bapak pada anaknya. Ibrahim a.s. khawatir bila anaknya sepeninggalnya menyimpang dari Islam. Karena itu ia berpesan seperti yang ada dalam Al-QUr’an, "Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS 2:132)

Bukan kekurangan materi yang dikhawatirkan Ibrahim a.s. atas anaknya, tapi hilangnya ketauhidan. Ia ingin anaknya selamat dalam tauhid kepada Allah swt. Dan kelak kekhawatiran itu diadopsi pula oleh Ya’qub a.s. dengan ucapannya yang diabadikan dalam Al-Qur’an: "Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS 2:133)
Apa yang kurang dari ketauladanan Ibrahim a.s.?

Kehidupan Nabi Ibrahim a.s. sarat dengan ketauladanan. Karena itulah Allah swt berfirman: "Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."" (QS 60:4)
READ MORE >>

Selasa, 09 November 2010

Irwan Prayitno: Saya ke Jerman untuk Mentawai Juga

Headline
Oleh: Bayu Hermawan
INILAH.COM, Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta maaf jika keberangkatnnya ke Jerman dianggap tidak etis. Namun dia mengatakan kepergiannya sebagai salah satu cara untuk mendapatkan bantuan bagi Mentawai dari pihak luar.


Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno setelah dia mendarat di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, Senin (8/11/2010). Sebenarnya kepergian saya ke Jerman sudah sesuai dengan prosedur. Saya sudah membicarakannya dengan Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim, sebagai pemegang komando penanganan korban gempa dan tsunami Mentawai. Termasuk untuk menjalankan pemerintahan selama saya berada di luar negeri," kata Irwan.

Irwan yang berbicara dengan didampingi oleh Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim dan Menkominfo Tifatul Sembiring, tetap berpendapat bahwa kepergiannya ke Jerman dalam rangka mengalang bantuan untuk Mentawai. "Saya ke sana juga untuk membantu rehab-rekon Mentawai dengan cara ekspose di hadapan investor karena selama ini, orang Eropa yang paling banyak ke Mentawai. Saya juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bavaria, Jerman," jelasnya.

Namun demikian dia meminta maaf kalau kepergiannya tetap dianggap salah dan tidak etis. "Saya meminta maaf kalau dianggap tidak etis. Sebagai bukti saya memutuskan pulang lebih cepat dari yang dijadwalkan. Pesawat sempat tertunda karena tidak bisa masuk ke Indonesia, saya lalu transit di Singapura, melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur, lalu ke Jakarta," ungkapnya. [mah]
READ MORE >>

Tadzkirah DSP PKS tentang Keprihatinan dan Munajat Nasional

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRI63GTNnWNMj0Wue6Y2wu6uCzT9XZOLw8VP4H9hsd7eZAtIgA&t=1&usg=__UWFUDTFWy-Nwuf2-ZGjBb4kzhec=
Islamedia: Menyikapi Berbagai bencana alam yang telah menimpa Indonesia mulai dari air bah di Wasior, tsunami di Metawai dan letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DSP PKS) mengeluarkan Tadzqiroh/peringatan kepada seluruh kader PKS pada khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.

TADZKIROH DEWAN SYARI’AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
NOMOR: 12/TK/DSP-PKS/1431H
TENTANG SERUAN UNTUK KEPRIHATINAN DAN MUNAJAT NASIONAL


MUQADDIMAH

Bangsa Indonesia sekarang ini menghadapi situasi dan kondisi yang sungguh sangat memprihatinkan. Musibah demi musibah susul menyusul seolah tidak kunjung berhent. Pada penghujung tahun 2010 ini, begitu banyak musibah yang terjadi, musibah di Wasior Papua Barat, Tsunami di kepulauan Mentawai Sumatera Barat. Dan erupsi gunung Merapi di Jogyakarta dan Jawa Tengah yang masih terus meluncurkan awan panasnya. Belum lagi musibah lainnya seperti tabrakan kereta api, banjir bandang di beberapa kota seperti, Jakarta dan lainnya. Korbanpun terusmenerus berjatuhan, nyawa dan harta benda hilang melayang.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita sangat prihatin atas musibah ini.
Mengucapkan duka cita dan belasungkawa yang sangat mendalam kepada seluruh korban musibah, baik yang meninggal maupun yang menderita sakit. Berempati kepada keluarga korban yang kehilangan sanak saudara, harta benda yang sangat banyak, semoga musibah ini memberikan hikmah dan pelajaran yang berharga bagi kita semua, membuat kita semakin mendekat kepada Allah Ta’ala, arif dan dewasa dalam menyikapi setiap kejadian dan musibah.Bagi kita semua di seluruh Indonesia yang tidak terkena musibah secara langsung, baik pejabat pemerintah maupun rakyat, maka berkewajiban untuk membantu baik
dengan harta maupun tenaga dan bergotong-royong mengurangi beban dan
penderitaan korban musibah.

RENUNGAN

Pada saat yang sama kita juga harus merenung dan muhabah (introspeksi diri) terhadap seluruh kejadian ini. Isyarat apakah ini ? Adakah orang yang mau belajar dan mengambil pelajaran ?
Sesungguhnya gerakan bumi dan fenomena alam semesta seperti hujan, angin, ombak, panas, pergereran lempeng bumi dll. Begitu juga aktifitas bumi dan alam semesta yang menimbulkan musibah dan bencana bagi manusia dan kehidupan, tidaklah terjadi begitu saja, akan tetapi semuanya atas rencana dan kekuasaan Allah Ta’ala. Perhatikan Firman Allah SWT bahwa langit dan bumi tunduk patuh kepada Allah dan bergerak sesuai dengan perintah Allah:

“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati" (QS Fushilaat 11).

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada- Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”.

“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?"
Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindungpelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".

Manusia tidak ada yang dapat selamat, kecuali dengan taufiq dan perlindungan Allah. Gunung Merapai yang terus-menerus memuntahkan awan panas tidak ada yang dapat menghentikan kecuali Allah. Kekuasaan dan rencana Allah Ta’ala terjadi bukan hanya pada yang besar-besar, bahkan yang kecilpun tidak luput dalam rencana dan kekuasaan Allah, perhatikan ayat ini:

”Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS Al-An’am 59)

Dan perhatikan juga korelasi kekuasaan Allah dan rencananya terkait gerakan bumi yang menimbulkan musibah dan keberkahan terhadap prilaku manusia:

”Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun". Tetapi mereka berpaling, Maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.Demikianlah kami memberi balasan kepada mereka Karena kekafiran mereka. dan kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan Hanya kepada orang-orang yang sangat kafir”.

” Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang
tidur?Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu Dhuha (matahari sepenggalahan naik) ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS Al- A’raaf 96-99)


MUHASABAH DAN MUNAJAT

Setiap bencana dan musibah yang menimpa di suatu tempat atau negeri, tidaklah
terjadi secara kebetulan dan tanpa sebab. Musibah itu pasti ada sebabnya. Oleh karena itu marilah kita melakukan muhasabah akan musibah yang terus-menerus menimpa kita. Marilah kita bermunajat (memohon dan mendekatkan diri pada Allah).

1. Musibah demi musibah ini harus menyadarkan kita akan kelemahan dan kerendahan kita dihadapan Allah Yang Maha Kuasa. Mengakui kesalahan dan dosa kita kemudian bertekad memperbaiki diri, beristighfar dan bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenarnya. Taubat dari kemusyrikan,keyakinan yang salah, kewajiban yang ditinggalkan dan kemaksiatan yang dilanggar.

“Hai manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji” (QS Faathir 15).

Dan (Hud berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud 52)

2. Memasuki bulan Dzulhijjah, marilah kita memanfaatkan momentum ini untuk memperbanyak doa, dzikir, ibadah, amal sholih dan melakukan mobilisasi kebaikan, membantu korban musibah. Rasulullah saw bersabda:

Dari Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Tiada hari dimana amal shalih lebih dicintai Allah melebihi hari-hari ini –yaitu sepuluh hari pertama Zhulhijjjah.“ Sahabat bertanya, ”Ya Rasulallah saw, tidak juga jika dibandingkan dengan jihad di jalan Allah?“ Rasul saw. menjawab, ”Tidak juga dengan jihad, kecuali seorang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya serta tidak kembali (gugur sebagai syahid).” (HR Bukhari)

” Pelaku kebaikan akan terhindarkan dari keburukan, sedekah yang dirahasiakan memadamkan kemurkaan Allah, silaturahim menambah umur” (HR At-Tabrani)

3. Etika bagi orang-orang yang terkena musibah adalah bersabar, berbaik sangka kepada Allah, tidak putus asa. Kemudian berusaha bangkit mencari solusi untuk mengatasi masalah.

”Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al-Baqarah 155-157).

4. Bagi kita semua bangsa Indonesia, pejabat pemerintah, penegak hukum, wakil rakyat di pusat maupun daerah dan seluruh rakyat harus meningkatkan syukur kita kepada Allah Ta’ala atas ni’mat dan karunia kekayaan alam ini, dengan cara mengelolanya secara lebih amanah, adil dan profesional. Dan semua itu kita lakukan dalam rangka beribadah kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman:

”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;"Sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"(QS Ibrahim 7) .

SERUAN

Melalui rangkaian musibah nasional ini boleh jadi merupakan isyarat bahwa Allah SWT sesungguhnya sedang memberi kesempatan kepada kita putra-putra bangsa, untuk menunjukkan kesadaran nasional. Dengan gerakan relijius, keadaban dan historis yang dilakukan secara masif pelbagai bentuk Taqarrub, Qunut Nazilah dan Munajat Nasional. Diserukan oleh Presiden RI, di dukung oleh ketua DPR/DPD RI, para pemimpin organisasi dan komunitas di seluruh tanah air. Tepat jika mengambil momentum 10 hari pertama bulan Dzulhijjah 1431 dan dengan dipimpin oleh amirulhajj, seluruh jamaah haji Indonesia melakukannya dengan lebih khusyu’ di tanah suci, terutama di padang ’Arafah. Semoga Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, melihat keseriusan kita dan mendengar keprihatinan serta munajat kita.

PENUTUP
Akhirnya, semoga Allah Ta’ala memberikan kebaikan dan keberkahan kepada kita, menjauhkan kita dari segala musibah, menjadikan kita hamba yang pandai bersyukur atas segala ni’mat-Nya, menghapuskan segala dosa dan kesalahan kita. Amien

28 Jakarta, Dzulqa’dah 1431 H/5 November 1431 M

DEWAN SYARI’AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA


KH. DR. SURAHMAN HIDAYAT, MA
KETUA
READ MORE >>

Inilah Segudang Agenda Irwan Prayitno di Jerman

http://www.padang-today.com/foto/berita/irwan%20prayitno.jpg
Islamedia:Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno usai menyampaikan makalahnya di "Indonesia Bussiness Day," menjalin kerjasama dengan pemerintahan Bavaria di gedung Hanns Seidel Stiftung, Munchen, Jumat waktu setempat.

Gubernur Sumbar menandatangani nota hasil pertemuan antara dengan Kepala Divisi Kerjasama Ekonomi Luar Negeri untuk Asia Pasifik Kementerian Ekonomi Intrastruktur Transportasi dan Teknologi Negara bagian Bavaria Armin Schwimmbeck disaksikan Dutabesar RI untuk Republik Federal Jerman Eddy Pratomo.

Kedua belah pihak sepakat bekerjasama dalam bidang investasi, pariwisata dan teknologi dan pertanian khususnya energy terbarukan dan segera ditindaklanjuti dalam waktu singkat.

Selama kunjungan kerja di Munchen Gubernur Sumatra Barat, Prof. Dr. Irwan Prayitno, juga mengadaan pertemuan non formal dengan KBRI Berlin, Asosiasi Profesional untuk bidang Sain, Teknologi dan Enterprises Indonesia (AIPSE) yang dihadiri Bambang S Darwanto dan Indra Kusumah.

Dalam pertemuan dengan anggota AIPSE itu dibahas persiapan pertemuan dengan Sekretariat Negara bagian Bavaria dan salah satu kementrian Bayern.

Sementara itu dalam pertemuan dengan Kepala Kementrian Ekonomi, Inftrastruktur, transportasi dan teknologi negara bagian Bavaria Dr. Armin Schwimbeck dan Hans-Jurgen Radmacher untuk Indonesia dibahas potensi masing-masing daerah.

Gubernur Sumbar juga mengadakan pertemuan dengan Kepala bagian Politik Eropa dan Kooperasi Internasional Dr. Jorg Vogel di Sekretariat Negara Bagian Bavariai yang membahas presentasi supply dan demand masing-masing pihak.

Dalam pertemuan itu Bayern menilai pentingnya kerjasama dengan negara berpenduduk muslim yang bertujuan untuk "mengcounter isu sara" yang sedang merebak di Jerman. Sumatera Barat menjadi pilihan parter kerjasama yang sangat cocok.

Pemerintah Negara bagian Bavaria akan mengadakan kunjungan balasan ke Indonesia pada bulan Juli tahun 2011.

Pada pertemuan dengan para calon investor asal Jerman yang sangat tertarik dengan potensi yang dimiliki Sumatera Barat dalam hal pembangunan proyek pariwisata hijau, pembangunan pembangkit listrik dengan energi panas bumi dan pembangunan jalur kereta api Pauh Lima - Solok.
(ANT/A024)
READ MORE >>

Kamis, 04 November 2010

Masjid tak Tersentuh Tsunami, 50 Orang Selamat


Masjid Mentawai yang Terbebas dari Tsunami
Islamedia:Pagi itu, sekitar pukul 10.00 WIB, langit Sikakap tampak mendung. Di luar rumah tanah tampak lanyah. Pepohonan dan rerumputan masih basah setelah diguyur hujan deras sepanjang malam. Sebentar lagi, sepertinya hujan deras bakal turun. Ya, membasuh duka Bumi Sikerei.

Di luar rumah, bau mayat menyengat. Aroma tak sedap menebar ditiup angin. Memang, hingga Jumat (29/10), mayat masih bergelimpangan di pinggir jalan. Pikiran saya langsung terbayang ratusan warga Pagai Selatan yang bertahan di perbukitan, dalam kondisi hujan badai. Selain menahan lapar, dinginnya malam, mereka harus melawan penyakit yang kini menyerang.

Ternyata benar. Hujan deras mengguyur Sikakap. Tak hanya hujan, tapi juga badai. Di posko utama, para jurnalis dan relawan telah ber¬kum¬pul. Seperti biasa, setiap pagi kami siap-siap menyisir desa terpencil yang belum terjamah bantuan. Pagi itu, tim relawan dan jurnalis hendak menuju Dusun Pasa Puat di Pagai Utara. Dusun itu, semua rumah hancur. Mujur, tidak ada korban jiwa.

Perjalanan menggunakan kapal kayu atau long boat. Kapal itu mampu memuat 12 orang dan sedikit logistik untuk pengungsi. Berapa menit berlayar, gelombang dua meter menghadang. Pelayaran pun dihentikan. Setelah menunggu sekitar satu jam, boat yang dinakhodai Dayat itu dilanjutkan selama dua jam pelayaran. Sepanjang perjalanan, boat nyaris karam karena dipenuhi air. Kami sampai di tujuan sekitar pukul 17.00 WIB.

Dari pantai, Dusun Pasa Puat sunyi senyap. Sedikit pun tidak terlihat tanda-tanda seperti sebuah kampung. Permukiman penduduk rata dengan tanah. Tak satu pun rumah warga yang berdiri. Semua tiarap. Hanya ada satu bangunan berdiri kokoh menghadap pantai. Ya, sebuah masjid. Garin masjid itu juga selamat. Zulfikar namanya.
Hari beranjak senja. Hujan belum juga reda. Zulfkar tampak bersiap menunaikan Shalat Maghrib. Dalam obrolannya, pria berusia 40 tahun itu mengaku telah tingal di dusun itu sejak kecil. Sama dengan usia masjid itu yang berdiri sekitar tahun 1960 silam. "Ini masjid tertua di dusun kami. Bentuk masjid itu sudah tidak asli lagi, karena terus diperbaiki," ujar Zulfikar.

Zulfikar menceritakan, masjid ini sama sekali tidak tersentuh tsunami pada malam itu. Padahal, lokasinya tidak jauh dari pantai. Sedangkan rumah-rumah warga di sekitar masjid, rata dengan tanah. Masjid inilah yang menjadi tempat perlindungan masyarakat saat gelombang besar datang.

Seperti mukjizat, air laut hanya sampai di teras masjid. D luar masjid, Zulfikar melihat dengan mata kepala sendiri gelombang tsunami mencapai delapan meter. "Kami dalam masjid ada sekitar 50 orang, sedangkan warga yang lain telah menyelamatkan diri ke perbukitan yang berjarak satu kilometer dari masjid. Melihat masjid tidak kena sama sekali, kami merasa heran. Setelah itu kami sadar ini adalah kehendak Tuhan," jelas pria berjenggot itu.

Zulfikar dan 50 warga lainnya tidak henti-henti mengucap kebesaran Allah. Di luar masjid, tsunami terus menerjang sebanyak tiga gelombang. Tiada yang menduga, tsunami menghindar dari masjid. "Sepertinya, di masjid air terbelah, sehingga lantai masjid pun tidak basah sama sekali," kenangnya. [jppn/masjid]
READ MORE >>

Bingkai Kehidupan

"Save Palestine" Demonstration in Semarang

"Save Palestine" Demonstration in Semarang
Semarang, 21 Maret 2010

Mars PKS

Mars Partai Keadilan SEJAHTERA - Watch more Videos at Vodpod.

Harapan Masih Ada

Aktifitas Aleg DPRD Kota Semarang


Ketua DPC dan Ketua Kaderisasi DPC PKS Gajahmungkur

Ketua DPC dan Ketua Kaderisasi DPC PKS Gajahmungkur
Evendi Sunarko, SPd dan Sutopo, SE

Sekretariat DPC

Dewan Pengurus Cabang
Partai Keadilan Sejahtera
Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang
Jl. Menoreh Utara I/7 Semarang-Jawa Tengah
Telp (024)8501042

Jadwal Sholat

 

Copyright © 2009 by DPC PKS Gajahmungkur Rindu Semarang Berubah Powered By Blogger Design by PKSGM-Team