INILAH.COM, Jakarta - Koalisi yang ditegaskan PKS bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak lah untuk selamanya. Melainkan hanya berlangsung dua periode pemerintahan SBY.
"Dalam aturan perundang-undangan diamanahkan usia pemerintan di Indonesia paling banyak hanya dua periode, karena itu koalisi antara PKS dan PD yang mendukung pemerintahan Presiden Yudhoyono hanya dua periode," ujar Ketua Majelis Syuro PKS KH Hilmi Aminuddin kepada wartawan di sela-sela Munas PKS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (19/6).
Presiden SBY, ia mengungkapkan, sudah menawarkan koalisi permanen kepada PKS sejak sebelum terpilih sebagai Presiden yang kedua kalinya pada 1999 lalu. Pada saat pembukaan Munas PKS, Kamis (17/6) kemarin, menurut Hilmi, dirinya hanya mengingatkan kembali kepada Presiden SBY soal koalisi permanen yang ditawarkannya dulu dan telah disambut baik PKS.
Ukurannya, bagi PKS, menurut Hilmi bukan untuk memberikan kepuasan kepada pengurus partai. Namun untuk apakah
koalisi itu bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. "Kami menilai, koalisi permanen ini memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, sehingga PKS mendukung pemerintah melalui koalisi," katanya.
Keberadaan PKS pada sekretariat gabungan partai-partai pendukung pemerintah, ia mengatakan, karena hal itu merupakan impelementasi dari piagam politik yakni kontrak politik antara partai-partai dengan Presiden SBY.
Koalisi yang diikuti PKS, lanjut Hilmi, merupakan koalisi reformis. "Insya Allah koalisi reformis ini semakin kuat. Koalisi yang sangat detail, menggariskan apa yang harus dilakukan untuk membangun bangsa. Masyarakat tidak perlu khawatir koalisi ini menjadi kartel politik karena itu tidak benar," pungkas Hilmi. [jib]
Comments :
0 komentar to “Hilmi: PKS Tak Selamanya Koalisi Dengan SBY”
Posting Komentar