Tenaga Ahli Dewan Sedot Anggaran Rp 300 Juta

Tenaga Ahli Dewan Sedot Anggaran Rp 300 Juta

RADAR SEMARANG - Anggaran yang dibutuhkan untuk menggaji 10 tenaga ahli di DPRD Jateng pada 2010 mencapai Rp 300 juta. Ke 10 orang tenaga ahli tersebut akan diturunkan untuk membantu tugas-tugas pimpinan dewan (pimwan) maupun pimpinan komisi di Gedung Berlian.

Sekwan Jateng Prijo Anggoro mengatakan alokasi anggaran sebesar Rp 300 juta tersebut akan digunakan untuk menggaji para tenaga ahli. Menurutnya selama ini dalam satu bulan masing-masing tenaga ahli mendapatkan gaji sebesar Rp 2,5 juta dipotong pajak penghasilan. "Jadi anggaran yang dibutuhkan berkisar Rp 300 juta," ungkapnya.

Menurutnya jumlah 10 personel itu masih sama dengan periode sebelumnya. Hanya saja, untuk tahun ini tinggal 8 orang, karena dua diantaranya sudah mundur. Dia menegaskan ke 8 tenaga ahli yang masih ada akan dipertahankan hingga akhir 2009. Sementara anggaran untuk 2 tenaga ahli yang tersisa karena mundur akan dikembalikan ke kas negara. Meski begitu dia tak berani menjamin apakah ke 8 tenaga ahli yang ada saat ini masih akan dipakai lagi tahun depan. "Yang jelas pengadaan tenaga ahli tahun 2010, akan tetap dilakukan lewat seleksi. Untuk yang ada saat ini, pasti akan ada evaluasi," katanya.

Dia mengakui, kedepan akan ada penambahan tenaga ahli sebanyak 9 orang. Penambahan personel tenaga ahli itu diperuntukkan membantu fraksi-fraksi yang ada di DPRD Jateng. "Karena ada 9 fraksi, maka tenaga ahli yang dibutuhkan di fraksi sebanyak 9 orang. Tapi untuk pengadaan tenaga ahli fraksi ini belum ada pembahasan lebih lanjut," katanya.

Wakil Ketua DPRD Jateng Abdul Fikri Faqih mengakui adanya penambahan 9 tenaga ahli untuk fraksi tersebut. Politisi PKS itu menambahkan, rekrutmen 9 tenaga ahli tambahan kemungkinan besar baru akan dilakukan 2010 nanti. "Rekrutmennya mungkin diserahkan kepada masing-masing fraksi. Tapi ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Jadi tidak asal pilih orang," tandasnya.

Fikri mengakui, keberadaan tenaga ahli masih sangat penting untuk membantu tugas-tugas kedewanan. Atas dasar itu, jika nantinya tenaga ahli itu sudah ada, pihaknya berharap keberadaan mereka betul-betul dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tugas-tugas kedewanan bisa dilaksanakan secara maksimal.(ric)