Kolumnis surat kabar "Katakan ini bukan urusan Brazil untuk menjadi penengah dengan Iran. Tapi siapa bilang ini urusan bagi Amerika Serikat?" dia bertanya setelah kembali dari tur luar negeri yang meliputi Teheran.
"Kenyataan senyatanya adalah, Iran dikenalkan seolah-olah sebagai setannya, bahwa mereka tidak mau duduk" untuk bernegosiasi.
Sebaliknya, ujar Lula, "Iran memutuskan untuk duduk di meja negosiasi. Mereka ingin melihat kalau pihak lain akan bertindak sejalan dengan apa yang telah mereka lakukan."
"Ada orang-orang yang tidak tahu bagaimana bersikap politik tanpa memiliki musuh," ujar Lula, merujuk pada pemerintahan Amerika Serikat.
Catatan bagi reporter di Brasilia muncul tiga hari setelah Lula dan Perdana Mentri Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di Teheran untuk mengamankan kesepakatan yang dimaksudkan untuk mencegah persetujuan PBB yang didorong Amerika Serikat.
Awalnya dipuji sebagai pukulan utama diplomatis, kesepakatan yang jatuh ke tepi jalan ketika Amerika Serikat mengajukan resolusi PBB meminta ronde persetujuan baru terhadap Iran, yang mengatakan bahwa persetujuan Teheran tidak cukup.
Brazil dan Turki, dua anggota non-parlemen Dewan Keamanan PBB yang paling menentang resolusi tersebut, segera mengirimkan surat meminta resolusi dibatalkan dan kesepakatan mereka dipertimbangkan.
Lula mengatakan dia percaya kontribusinya menaikkan semangat multilateralisme.
"Kami pergi ke Iran dan kami berhasil, setelah pertemuan selama 18 jam …. Untuk membuat Iran melakukan apa yang diminta Dewan Keamanan PBB selama enam bulan terakhir ini," ujarnya.
Dia juga menekankan kasus guru Perancis muda, Clotilde Reiss, yang dituduh menjadi mata-mata Perancis oleh Iran, yang dikeluarkan untuk kembali ke rumah selama kunjungannya ke Teheran, walaupun dia dengan singkat mengatakan bahwa itu adalah keping tawar-menawar dalam negosiasi yang disepakati.
"Kami berbincang selama empat jam dan setengah bulan untuk membebaskannya. Tak seorangpun tahu, kecuali kami," ujar Lula.
Menurut koran Amerika, Los Angeles Times, jika kesepakatan itu berhasil, itu akan menjadi batu landasan lain dari kebangkitan politik Brazil dan Turki. Kedua negara itu adalah kekuatan regional dan global yang mengalami pertumbuhan cepat dan berusaha mengeraskan posisi mereka dengan kemenangan-kemenangan diplomatik.
Kantor berita New York Times memiliki pendapat yang sama. Menurut koran Amerika ini, kesepakatan itu bisa menegaskan status Brazil dan Turki sebagai kekuatan dunia. Negara Muslim itu saat ini berusaha menjadi aktor politik utama di Timur Tengah.
New York Times mengangkat ketidakpercayaan yang masih dimiliki oleh analis-analis Barattentang maksud sebenarnya dari Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Menurut seorang diplomat yang dikutip oleh koran tersebut, 1200 kg uranium diperkaya rendah yang dijanjikan Iran akan dikirim ke Turki mewakili separuh lebih dari persediaan mineral di negara itu.
Sementara itu, Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengatakan hari Kamis lalu bahwa persetujuan PBB yang baru ini akan menggarisbawahi isolasi Iran.
Sementara resolusi PBB sebelumnya gagal untuk mengubah kebijakan Teheran, "Roda gigi apa yang akan dilakukan negara lain menggunakan resolusi sebagai dasar jelas memiliki potensi untuk mengubah perilaku."
"Jika resolusi itu tidak memiliki pengaruh di Iran, tidak jelas bagi saya kenapa orang-orang Iran telah membuat -- sedang membuat dan sedang membuat usaha luar biasa semacam itu untuk mencegah ini terjadi," ujar Gates.
"Jika ini tidak relevan sejauh yang mereka perhatikan, saya tidak berpikir Anda melihat mereka meluaskan diplomatik semacam itu dan bentuk energi lain untuk mencoba dan mencegah bagiannya."
Ronde keempat persetujuan itu akan meliputi pengukuran terhadap sektor perbankan Iran, berdasarkan pihak resmi Amerika Serikat di New York.
Gates mengatakan "resolusi itu menyediakan bentuk legal baru yang memungkinkan negara individu dan organisasi, misalnya Uni Eropa, untuk mengambil langkah signifikan yang lebih ketat terhadap mereka sendiri yang berlansung, jauh melewati apa yang diminta resolusi PBB ke dalam dan bagi itu sendiri."
Perancis mengharapkan mayoritas 15 anggota Dewan Keamanan untuk mendukung resolusi, ujar diplomat. (raz/meo) www.suaramedia.com

Comments :
0 komentar to “Presiden Brazil : Siapa Bilang Iran Adalah Masalah Bagi Amerika?'”
Posting Komentar