oleh : Dewi Yuniasih
Siapa bilang seorang ibu rumah tangga tidak mempunyai potensi dan peran yang dibanggakan? Siapa yang berani mengatakan bahwa pekerjaan menjadi ibu dan istri adalah sesuatu yang tidak berarti?
Jika ada yang berani mengatakan demikian, berarti orang tersebut tidak menghargai ibunya sendiri, yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidiknya hingga menjadi orang yang bisa berdiri tegak di atas kedua kakinya sendiri.
Sahabat wanita,
Kita semua punya potensi. Sebagai apapun dia. Dokter, guru, dosen, pedagang, pegawai kantoran, pegawai restoran atau warung tegal, penyapu jalanan. Bahkan yang tidak mempunyai pekerjaan dalam status yang dilihat oleh banyak orang ’ibu rumah tangga’. Sebagian orang mengatakan bahwa ibu rumah tangga adalah status penganggur, padahal tidak. Justru pekerjaan yang memerlukan semua hal yang diperlukan, kelembutan hati dan perasaan, kejelian pandangan, pendengaran dan juga tangan, belum juga kerja keras otot-otot yang diperlukan.
Siapa yang mampu membentuk seorang profesor, tanpa adanya kerja keras seorang ibu?
Siapa yang bisa menghasilkan sosok pemimpin yang bijaksana, tanpa besutan tangan seorang wanita yang penuh bijak?
Yakinlah, seseorang, sehebat apapun dia, dia pasti memerlukan sosok wanita yang berkualitas. Yang membesarkannya untuk menjadi seorang yang berkualitas pula. Seorang Ibu.
Sahabat wanita dimanapun berada,
Jangan pernah remehkan arti potensi yang kita miliki. Jangan pernah ada kata ’minder’ dalam benak kita kalau kita hanya sebagai seorang ibu tanpa embel-embel pekerjaan lainnya.
Tapi yang jelas, kita akan lebih bisa mengoptimalkan potensi kita dengan mengasahnya, dan menambah keilmuan-keilmuan yang membuatnya semakin luar biasa.
Menambah ilmu dengan membaca.
Mencari ilmu dengan belajar.
Mengasah ilmu dengan diskusi.
Menerapkan ilmu dengan praktek nyata.
Sahabat wanita,
Kita punya potensi.
Kita bisa mempertajamnya dengan membaca, belajar, diskusi dan juga mengamalkannya.
Kita punya kemampuan.
Maka, tiada lagi alasan buat kita untuk minder.
Ayo pertajam dan asah potensi kita.
Insyaalloh, kita bisa.
Berlin,29 april 2010
(mengambil moment kartini)
Jumat, 30 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Pada dirimu ada potensi”
Posting Komentar