Simple Template For Entertainment News


Tempat Informasi Kegiatan Kader DPC PKS Gajahmungkur


GALLERY


Jumat, 02 April 2010

Khawatir Kalah Pasukan Di Afghanistan, AS Suap Sekutu


WASHINGTON (SuaraMedia News) – Pentagon mengguyurkan dana jutaan dolar untuk membeli perlengkapan dan melatih negara-negara rekanan yang lebih kecil dalam perang Afghanistan. Hal itu merupakan sebuah upaya baru untuk mendorong negara-negara tersebut agar tidak menarik diri dari perang Afghanistan yang semakin tidak populer.

Dana tersebut diambilkan dari program Pentagon sebesar $350 juta yang dirancang untuk meningkatkan operasi anti-terorisme dari negara-negara sekutu AS.

Meski dana tersebut tidak bisa secara terbuka dipergunakan untuk membujuk negara-negara NATO agar mengirimkan pasukan ke Afghanistan atau tidak menarik pasukan mereka yang ada di negara tersebut. Dengan melakukan itu, AS mengirimkan pesan kepada para sekutunya, barangsiapa yang tetap berkomitmen untuk melawan para gerilyawan akan diberi imbalan.

AS menjadi negara pengirim pasukan terbanyak di Afghanistan dengan tujuan untuk menghadapi gerakan perlawanan yang dipimpin oleh Taliban. AS merasa cemas saat para sekutunya, termasuk Kanada dan Belanda, semakin mantap akan menarik keluar prajurit mereka dari perang Afghanistan yang telah berkecamuk selama 8 tahun, atau tidak lagi menugaskan mereka di medan tempur.

Jika dihitung secara kasar, saat ini ada 87.000 orang prajurit AS yang ditempatkan di Afghanistan, dan tambahan 100.000 orang sedianya akan masuk Afghanistan pada akhir musim panas.

Total jumlah pasukan sekutu adalah sedikit di atas 40.000, dan angka tersebut berpotensi menurun karena negara-negara sekutu AS mulai tunduk pada tekanan politik. Pemerintah Obama telah sering menekan negara-negara sekutu agar bersedia menambah jumlah pasukan, baik untuk pertempuran maupun melatih pasukan keamanan Afghanistan.

Para pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa paket bantuan awal tersebut ditujukan pada enam negara kecil: Georgia, Kroasia, Hungaria, Latvia, Lithuania, dan Estonia. Dana sebesar $50 juta akan didistribusikan secara hampir merata pada negara-negara tersebut. Para pejabat tersebut berbicara tanpa bersedia menyebutkan nama karena rincian kucuran dana tersebut belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah.

Jika digabungkan, jumlah pasukan dari enam negara tersebut tidak sampai 1.300 orang. Sebagian besar dana tersebut akan dialokasikan untuk membeli perlengkapan para prajurit, kata para pejabat. Namun, mereka juga akan mendapatkan instruksi penting untuk mendeteksi dan menangkal bom pinggir jalan, demikian halnya dengan jenis pelatihan lainnya.

“Bantuan itu bukan suap,” kata Rick Nelson, seorang pakar antiterorisme di Pusat Studi Strategis dan Internasional. “Tapi, nantinya kami akan meminta negara-negara sekutu itu untuk bergabung dengan kami, dan kami ingin agar mereka menjadi mitra yang berharga. Dan sebagian negara kekurangan sumber daya utuk dapat menjadi rekanan yang baik.”

Nelson menambahkan, meski dana tersebut bisa dibilang sebagai insentif agar sebuah negara tetap menempatkan pasukan di Afghanistan, beberapa negara mendapatkan tekanan berat untuk menarik diri, dan negara-negara tersebut mungkin tidak akan berubah pikiran dengan dana beberapa juta dolar.

Rencana tersebut diberitahukan kepada para anggota Kongres akhir minggu lalu. Dalam pemberitahuan kedua, akan dibeberkan rincian alokasi dana tersebut kepada Kongres dalam waktu dekat.

Lebih dari $200 juta telah dipersiapkan – kasarnya $150 juta dalam bentuk perlengkapan militer dan pelatihan – akan dikirimkan ke Yaman, sebuah negara yang dipandang sebagai markas baru kelompok-kelompok yang ada hubungannya dengan Al-Qaeda.

Para pejabat Departemen Pertahanan mengatakan, ada konsensus bersama dalam tubuh Pentagon yang menyebutkan bahwa pemberian bantuan untuk negara-negara mitra koalisi di Afghanistan menjadi prioritas utama. Mereka memperkirakan pengucuran bantuan untuk negara-negara lain ketika sisa dana $350 juta dibagikan pada penghujung tahun ini.

Para pemimpin Pentagon juga mendorong untuk mengembangkan program Afghanistan, melebihi batasan anggaran $75 juta.

Awalnya, para pejabat Departemen Pertahanan yakin bahwa peraturan dalam program tersebut melarang mereka memberikan dana untuk membantu negara-negara lain agar turut berperang bersama AS dalam perang Irak dan Afghanistan. Namun, kala pemerintahan Obama memperdebatkan tambahan pasukan AS pada musim gugur lalu, para pejabat Pentagon menghadap Kongres untuk memberikan penjelasan atas aturan tersebut.

Para anggota dewan setuju bahwa mengeluarkan dana untuk membujuk sekutu dalam perang Afghanistan adalah pengeluaran yang pantas, namun hal itu tidak membuat mereka menyetujui permintaan melebihi batasan $75 juta. Menurut aturan tersebut, dana yang ada dapat dikucurkan untuk meningkatkan kemampuan antiterorisme dari negara-negara yang lebih kecil dan lebih miskin yang mengirimkan pasukan di Afghanistan.

Jika melebihi $75 juta, maka dana tersebut harus dialokasikan untuk menyediakan perlengkapan dan pelatihan untuk prajurit negara sekutu. Dalam alokasi pendanaan terbaru, selain Yaman dan para sekutu di Afghanistan, bantuan juga akan dikucurkan untuk Filipina.

Para pejabat tidak menyebutkan apa saja yang akan diperoleh Yaman, namun kemungkinan besar, akan ada helikopter, perangkat komunikasi dan pasokan lainnya, selain pelatihan tambahan untuk pasukan Yaman.

Tahun lalu, Filipina mendapatkan sekitar $14 juta, sebagian besar dialokasikan untuk penempatan radar di wilayah selatan negara Asia Tenggara tersebut. (dn/ap)


Comments :

0 komentar to “Khawatir Kalah Pasukan Di Afghanistan, AS Suap Sekutu”

Posting Komentar


Jadwal Sholat

 

Copyright © 2009 by DPC PKS Gajahmungkur Rindu Semarang Berubah Powered By Blogger Design by PKSGM-Team