
Petinggi Partai Demokrat yang datang dalam pertemuan Sekjen Amir Syamsuddin didampingi Ketua DPP Jafar Hafsah dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Anas Urbaningrum.
Usulan reshuffle kabinet itu disampaikan Demokrat setelah kecewa terhadap sikap sejumlah parpol mitra koalisi. Mereka dinilai sudah bertindak di luar nalar politik dalam menyikapi kasus Bank Century.
Meski tak menyebut siapa menteri yang perlu diganti, sasaran reshuffle tampaknya ditujukan kepada menteri asal Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua parpol itu cukup kritis di Pansus Angket Bank Century dan kerap berseberangan dengan Demokrat.
Bagaimana parpol mitra koalisi menyikapi usul reshuffle kabinet yang disampaikan Demokrat? Apakah memang sasaran reshuffle kabinet adalah menteri-menteri dari Golkar dan PKS? Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Partai Demokrat secara resmi mengusulkan agar presiden melakukan reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri yang berasal dari parpol. Bagaimana tanggapan Anda?
Hal tersebut baru sebatas usulan dari teman-teman Partai Demokrat. Kami (PKS—red) sebenarnya intensif melakukan komunikasi dengan SBY, bahkan frekuensinya lebih sering dengan beliau ketimbang komunikasi dengan Partai Demokrat. Banyak yang kami bicarakan. Salah satunya mengenai kasus Bank Century. Saya kira mereka (elite Partai Demokrat) tidak mengetahui hal tersebut.
Kapan Anda terakhir bertemu dengan SBY?
Kami bertemu secara rutin kok. Sudah beberapa kali kami melakukan pertemuan. Bulan lalu, kami juga melakukan pertemuan.
Apa hasil komunikasi PKS dengan SBY terutama yang berkaitan dengan kasus Bank Century?
Dalam pertemuan dengan SBY, kami menyampaikan pandangan kami mengenai kasus Bank Century. Apa langkah-langkah yang perlu ditempuh, apa rencana untuk menuntaskan masalah Bank Century. Dan semua pandangan-pandangan yang kami sampaikan diterima dengan baik oleh SBY.
Usulan reshuffle kabinet dilatarbekangi kekecewaan Partai Demokrat terhadap sikap kritis anggota Pansus dari PKS. Bagaimana tanggapan Anda?
Sebenarnya tidak ada hubungan antara koalisi dengan Pansus Angket Bank Century. Koalisi dibangun untuk sebuah kontrak politik besar yakni koalisi untuk membangun pemerintahan good governance dan clean governance. Kritik yang disampaikan anggota pansus dari Fraksi PKS masih on the track. Kritik disampaikan untuk mengungkap dugaan potensi pelanggaran yang dilakukan pihak tertentu karena melanggar aturan perbankan dan keuangan.
Kalau memang Fraksi Partai Demokrat melihat PKS sudah keluar track, saya kira itu hanya sebatas asumsi mereka saja. Tetapi faktanya kami tidak keluar track karena koalisi itu untuk membangun good governance dan clean governance.
Benarkah ada perbedaan antara PKS dengan Partai Demokrat dalam memandang kasus Bank Century?
Kasus Bank Century adalah masalah hukum. Saya kira idealnya kasus itu diarahkan ke ranah hukum. Pansus Angket Bank Century DPR mencari untuk menemukan data-data dugaan pelanggaran, tetapi finishing touch-nya, saya kira, di ranah hukum. Dan kami sepakat untuk menyerahkan masalah itu ke ranah hukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kami akan tetap berjalan sesuai dengan standar yang berlaku. Ketika nanti kasus itu masuk ke ranah hukum, biarkan hukum yang menyelesaikan. Kalau ada pelanggaran harus ditindak dan jika tidak ada, ya sudah.
Apakah Anda melihat bahwa sasaran dari reshuffle kabinet adalah menteri-menteri dari PKS?
Reshuffle itu baru sebatas usulan. Masalah pergantian menteri adalah hak prerogatif presiden, bukan parpol. Parpol tidak memiliki peran apa-apa untuk menentukan siapa yang layak menjadi menteri, siapa yang tidak layak menjadi menteri, dan siapa menteri yang harus diganti.
Apa yang Anda tangkap dari langkah Partai Demokrat yang mengusulkan reshuffle kabinet?
Saya melihat hanya sekadar manuver politik biasa saja. Sejauh ini saya melihat koalisi dalam kondisi baik-baik saja, tidak ada tanda-tanya ingin pecah kongsi. Kalau tujuannya sama untuk mewujudkan good gorvenence dan clean governace, kenapa harus pecah kongsi?
Bagaimana komunikasi PKS dengan Partai Demokrat selama ini?
Sebenarnya hubungan koalisi itu biasa-biasa saja. Tidak ada perkembangan yang baru karena memang pertemuan jarang diselenggarakan. Kami—sebagai mitra koalisi—tidak pernah menerima undangan untuk bertemu. Baru akhir-akhir ini saja ada undangan. Satu-dua kali undangan pertemuan.
Apakah partai memberikan instruksi kepada kader PKS yang duduk di Pansus Angket Bank Century?
Tidak ada instruksi apa-apa, kecuali menginstruksikan agar anggota Pansus Angket Bank Century mewujudkan good governance and clean governance. Saya kira perlu diketahui untuk mewujudkan cita-cita pemerintahan yang baik memang memerlukan kajian kritik.
Bagaimana sikap PKS terhadap desakan agar Sri Mulyani dan Boediono mundur dari jabatannya?
Kalau keduanya tidak terbukti, desakan itu tidak beralasan. Tetapi kalau memang nanti keduanya terbukti bersalah, Boediono dan Sri Mulyani harus diserahkan kepada hukum agar diproses. Kemudian apakah keduanya harus dipecat atau tidak dari jabatannya, itu hak prerogatif presiden untuk mengambil tindakan. Pada prinsipnya sikap kami sesuai dengan temuan Pansus Century.
Bagaimana bila temuan Pansus Angket Bank Century ternyata menyudutkan pemerintah. PKS akan berpihak ke mana?
Kami akan berusaha mencarikan titik temu, bagaimana melakukan langkah-langkah yang proposional tanpa mengabaikan temuan di lapangan dan juga tanpa mengurangi subtansi masalah Bank Century.
Comments :
0 komentar to “Presiden PKS : Tuntutan Reshuffle Kabinet Hanya Manuver Demokrat”
Posting Komentar