
Oleh: Tubagus Januar Soemawinata (Universitas Nasional)
PRESIDEN SBY pernah mengatakan buka kasus Bank Century selebar-lebarnya. Tentu kalangan idealis dan bagi mereka yang masih punya harga diri akan berharap, Presiden konsisten mendukung penuntasan skandal Bank Century. SBY harus menyingkirkan “orang-orangnya” yang menghambat kerja Pansus Hak Angket DPR RI tentang skandal Bank Century. Namun, kenapa masih saja ada pihak yang ngrecoki anggota Pansus yang vokal, sedangkan anggota Pansus yang lunak, membebek dan manut-manut saja, tidak diganggu? Ada apa ini? Kalau memang Persiden SBY sudah bilang silakan kasus Century dibuka selebar-lebarnya, mestinya tak ada pihak yang menghalangi anggota Pansus dalam mengungkap kebenaran terkait kasus Century. Jangan antara kata dan perbuatan tidak sama alias ‘omdo’ (omong doang).
Budaya NATO (no action, talk only) atau hanya ngomong tapi bersikap lain, sudah harus dikubur di era reformasi dna transparansi dimana rakyat sudah semakin pintar dan kruitis sekarang ini. Berbuatlah sejalan antara kata dan perbuatan. Peganglah prinsip dan kejujuran serta moral dan kebenaran. Jangan melakukan pembodohan, kebohongan dan mencari-cari kesalahan orang lain sekecil-kecilnya, tetapi kesalahans endiri yang sebesar sepuluh gajah hamil dibiarkan pura-pura tidak tahu dan bahkan dipetieskan. Ibarat gajah di pelupuk mata tak kelihatan, kuman di seberang lautan tampak membelalak.
Yang emnjadi tandatanya sekarang, kalangan anggota Pansus yang vokal dihamat, diancam atau diteror. Vokalis Pansus Century DPR dari Partai Hanura, Faizal Akbar sudah diteror. Kini giliran vokalis Pansus dari PKS, Andi Rahmat yang juga inisiator Hak Angket Century, direcoki dengan ‘kesibukan’ lain, yakni dipaksa harus hadir di PTUN agar terganggu konsentrasinya di Pansus. Andi Rahmat yang maju sebagai caleg dari dapil III Sulawesi Selatan, kini mulai digugat status keanggotaan DPR-nya karena ada yang mempermasalahkan penghitungan kursi tahap III. Ada gugatan pihak yang menggugat Keppres September 2009, materi intinya gugatan keabsahan.
Siapa penggugatnya, Andi mengaku masih belum tahu persis. Yang pasti, gugatan ini akan merubah posisi 150 kursi DPR selain dirinya. “Kelihatannya ada unsur. Saat ini sulit membedakan murni atau tidak. Feeling saya ada unsur kesengajaan, mulai soal gratifikasi (BI)," kata Andi Rahmat. "Saya diminta datang oleh PTUN tanggal 25 Februari 2010, insya Allah saya datang," imbuh kader militan PKS ini.
Nampaknya, mendekati pandangan akhir Pansus Century, maka satu demi satu anggota Pansus mengalami teror hingga ancaman. Tiga orang inisiator Hak Angket Century digugat statusnya sebagai anggota DPR, yakni Andi Rahmat dan Misbakhun (PKS) serta Chandra Tirtawijaya (PAN). Yang perlu dipertanyakana dalah, mengapa perkara mereka ini diungkit-ungkit di saat mendekati hasil kesimpulan akhir Pansus skandal baiolut Bank Century, bank ‘abal-abal’ yang berpenyakit ‘bengek’.
Rakyat yang masih punya harga diri dan peduli kewibawaan bangsa ini tentunya berharap agar vokalis Pansus Century DPR tetap tegar dalam menyuarakan kebenaran, jangan hanyut oleh godaan dan ancaman. Jadilah pahlawan yang akan tercatat sebagai penyelamat ekonomi kerakyatan serta membela kebenaran dan menjaga martabat kewibawaan bangsa dan negara di mata internasional.
Hasil kesimpulan akhir Pansus harus beprihak kepada kebenaran dan kejujuran. Jangan takut ancaman dan teror. Jangan tergiur janji dan tawaran materi finansial dan jabatan. Hindari pembodohan dan kebohongan, serta lobi-lobi tersembunyi kayak pencopet kelas teri. Oleh karena itu, bulatkan tekad untuk melawan segala bentuk indikator yang menyesatkan. Buka dan jelaskan hal yangs ebenarnya secara jujur dna gamblang atas hasil penemuan Pansus tanpa syarat, siapa aktor pelaku plus ‘mucikari’ yang mendalangi perbuatan tak bermoral sehingga merugikan keuangan negara.
Demi rkayat, tegakkan hukum. Jangan diam, tapi kritisi rapat-rapat Pansus Century yang dalam kesaksian dan keternagan para saksi maupun pelaku bailout ternyata mengutarakan kebohongan dan pembodohan. Ini pertanda suatu isyarat sebagai pelecehan dan menyepelekan harapan rakyat yang menunggu pengungkapan kebenaran tentang skandal Bank Century. Harus diungkap tuntas mana yang benar, apakah bailout Century itu adalah penyelamatan atau jkusteru perampokan yang terlindungi secara terencana dan sistemik? (*)

Comments :
0 komentar to “Kenapa Vokalis Pansus Century Diganggu?”
Posting Komentar