Simple Template For Entertainment News


Tempat Informasi Kegiatan Kader DPC PKS Gajahmungkur


GALLERY


Sabtu, 23 Januari 2010

Tifatul: Program Pemerintah Tertutup Kasus Besar

JAKARTA (SuaraMedia News) - Menkominfo Tifatul Sembiring mengakui pemerintah perlu memperhatikan hasil survei terbaru soal tingkat kepuasan publik terhadap pasangan SBY-Boediono. Hasil survei IndoBarometer terbaru, masyarakat kian tidak puas dengan kinerja dua pimpinan ini.

Dari survei yang digelar 8-18 Januari 2010 tersebut, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden SBY turun menjadi 75 persen, dan terhadap Wapres Boediono turun menjadi 40 persen, dari sebelumnya yang mencapai 90 persen. Kemerosotan itu diduga akibat banyaknya keinginan masyarakat yang belum terpenuhi.

"Hal ini perlu diperhatikan agar pemerintah dapat mengelola kinerjanya lebih baik ke depan," kata Tifatul dalam diskusi Trijaya bertema '100 Hari Kabinet' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam diskusi tersebut M Qodari, Direktur Eksekutif IndoBarometer, sebagai pihak yang menyelenggarakan survei.

Tifatul mengingatkan, 100 hari pertama kabinet bukanlah jaminan bahwa seluruh permasalahan bangsa dapat selesai. "Seratus hari pertama sebenarnya adalah gebrakan untuk meningkatkan reputasi. Tapi di sisi lain, kasus Bank Century ternyata menutupi program pemerintah," ujar Tifatul.

Kasus Century, kata Tifatul, sebenarnya tidak lantas membuat kinerja menteri-menteri kabinet terganggu. Terkait merosotnya kepuasan publik terhadap Presiden dan Wapres, Tifatul menganggapnya sebagai hal yang biasa walaupun patut diwaspadai.

"Opini publik kan up and down (naik-turun) tergantung pasokan info," kata Tifatul. Bila informasi tidak seimbang, sambung Tifatul, maka persepsi publik juga menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, Tifatul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyeimbangkan informasi publik.
"Saya hanya ingin informasi yang berimbang. Itu saja," sahut Tifatul. Penggemar twitter ini menekankan, selain hal-hal negatif seperti debat kusir politisi, ada juga hal-hal positif yang kurang diketahui publik. Ia pun menambahkan, program 100 hari pemerintah merupakan pondasi bagi keseluruhan bangunan lima tahun ke depan. "Nah, pondasi memang tidak kelihatan, tapi fungsinya penting," tegas Tifatul.

Sementara itu, Qodari memaparkan, fokus utama perhatian masyarakat terhadap kinerja pemerintah masih tetap seputar program ekonomi. "Selanjutnya program pemberantasan mafia hukum dan reformasi pendidikan," ungkap Qodari. Ketiga hal itu, menurutnya, dirasa publik lebih menyentuh kehidupan sehari-hari mereka dibanding program-program lainnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika meminta media untuk memberikan porsi pemberitaan yang berimbang. Pasalnya, beberapa kasus besar yang menyita perhatian publik seperti pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, kasus Bibit-Chandra dan Pansus Century membuat program-program pemerintah menjadi tertutup.

Penilaian mantan Presiden PKS ini disampaikan dalam diskusi yang digelar Radio Trijaya FM di Restoran Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta.

Menurut Tifatul, dalam masa 100 hari pemerintahan SBY-Boediono, banyak hal yang telah dicapai. Namun, capaian-capaian itu nampaknya tidak tersampaikan kepada masyarakat karena pemberitaan yang kurang.

"Harus ada perimbangan informasi, keamanan misalnya, security is oke. Secara umum kemanan baik, tidak ada (kerusuhan) yang mengganggu," kata Tifatul.

Pria yang gemar berpantun ini memaparkan, saat ini pertumbuhan ekonomi mengalami tren positif di tengah krisis ekonomi global. Suku bunga, nilai tukar dan inflasi juga dalam angka yang bagus.

"Indeks Harga Saham Gabungan Naik, cadangan devisa negara juga terbesar setelah era reformasi, USD66 miliar. Ini investor tengah melihat kita. Jangan hanya dilihat dari luar kita ini jungkir balik saja," paparnya.

Masyarakat, tambah Tifatul, semestinya juga bisa memilah dalam mengkonsumsi berita. Jangan melulu yang dilihat adalah berita negatif.

Sementara itu, analis kebijakan publik, Agus Pambagyo menilai, kasus-kasus yang ada harus segera diselesaikan oleh pemerintah saat ini. "Ini masalah political will saja, masyarakat saat ini melihat seperti tidak ada arahan, sehingga publik pesimistis," ungkapnya.

Comments :

0 komentar to “Tifatul: Program Pemerintah Tertutup Kasus Besar”

Posting Komentar


Jadwal Sholat

 

Copyright © 2009 by DPC PKS Gajahmungkur Rindu Semarang Berubah Powered By Blogger Design by PKSGM-Team