PKS : Sangat dibutuhkan adanya Perda ttg kesehatan lingkungan serta pola hidup bersih.

Kota Semarang Peringkat Satu Kasus Leptospirosis

SEMARANG (SI) – Selama tahun 2009,Kota Semarang menduduki posisi teratas dalam kasus penyakit Leptospirosis dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah.


Kabid Pembinaan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Djoko Mardiyanto memaparkan, selama tahun 2009 lalu terjadi 219 kasus leptospirosis. “Dari jumlah keseluruhan itu, 188 kasus di antaranya terjadi di Kota Semarang,”ungkapnya kemarin. Menurut dia,kasus leptospirosis yang lain terjadi di Kabupaten Demak dengan 28 kasus,serta Kabupaten Klaten sebanyak 3 kasus.Dari seluruh kasus tersebut,jelas Djoko,telah mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.“Kondisi ini,tentunya harus menjadi perhatian serius semua pihak,”terangnya.

Djoko memaparkan, tingginya kasus leptospirosis di Kota Semarang, banyak dipicu banyaknya genangan air. Kondisi ini akibat sering terjadinya banjir dan genangan rob di kota tersebut, sehingga rentan memunculkan penyakit akibat kencing tikus itu.“Karena itu, sudah semestinya diperlukan kesadaran, untuk meminimalisir adanya genangan air itu,”sebutnya. Selain penyakit leptospirosis, Djoko mengatakan, Kota Semarang juga menempati posisi tertinggi dalam kasus penyakit DBD. Djoko mengatakan, data di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukan selama 2009 terjadi 16.858 kasus DBD, dengan pasien yang meninggal dunia 230 orang.

Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRD Jawa Tengah Mahmud Mahfudz menilai, saat ini sudah sangat dibutuhkan adanya peraturan daerah tentang kesehatan lingkungan serta pola hidup bersih.Menurutnya, dengan adanya aturan itu,daerah bisa menata kondisi kesehatan yang ada. “Bisa saja, antinya bisa mengarah langsung ke Perda tentang penyakit tertentu, seperti DBD,” terangnya. (muh slamet/khusnul huda)

Nb : Mahmud Mahfudz : Aleg PKS DPRD II Jateng