Semarang, Kompas - Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang menandai tahapan pemilihan wali kota Semarang dengan pemutakhiran data pemilih pada Selasa (24/11). Masyarakat diminta berperan aktif dalam pemutakhiran data pemilih agar tidak terjadi permasalahan data pemilih seperti pemilu lalu.
Ketua KPU Kota Semarang M Hakim Junaidi menyampaikan hal itu di Kota Semarang, Senin (23/11). Pemutakhiran data pemilih baru dapat dilakukan karena mundurnya pencairan dana pilwalkot. Pilwalkot Kota Semarang membutuhkan biaya Rp 30 miliar untuk perkiraan dua putaran.
Hakim menyebutkan, sebanyak 1.418 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) akan mendatangi rumah-rumah warga. Ada 497.123 rumah di Kota Semarang yang harus didatangi dan didata petugas.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang, jumlah penduduk yang memiliki hak pilih tercatat 1.245.974 orang. Padahal, pada pemilu lalu sebanyak 1.094.831 orang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT).
"Saya tidak begitu yakin jumlah keseluruhan penduduk yang terdata akan tercantum dalam DPT pilwalkot. Faktanya, banyak orang yang meninggal atau pindah domisili masih terdata," kata Hakim.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan kesalahan, masyarakat diminta turut aktif dalam pendataan. Jika ada yang belum didatangi petugas, segera pastikan ke RT RW setempat. Pemutakhiran data pemilih akan berlangsung hingga 7 Desember 2009.
Pada Selasa malam, KPU Kota Semarang meluncurkan maskot pilwalkot Warak Ngendok yang dinamai Pa'De Waras. Kata Pa'De bisa berarti dua, yaitu Paku Demokrasi atau Pena Demokrasi, tergantung dari tata cara pemilihan yang akan digunakan. Waras singkatan dari warga Semarang.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Pemutakhiran Data Pemilih Dimulai”
Posting Komentar