Kematian Tentara Israel Berujung Rencana Likuidasi Hamas

GAZA (SuaraMedia News) – Seorang menteri senior pada hari Minggu (28/3) mengingatkan bahwa Israel akan “melikuidasi” pemerintahan Hamas di Gaza menyusul bentrokan mematikan di akhir pekan yang menewaskan dua tentara Israel.

“Cepat atau lambat kami akan melikuidasi rezim militer dari Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza,” ujar Menteri Keuangan Yuval Steinitz, dari partai penguasa sayap kanan Likud.

“Saya tidak menetapkan batas waktu, namun kami tidak akan menolerir rezim yang terus memperkuat militernya ini dan menyediakan arsenal roket yang mengancam wilayah kami,” tambahnya.

Seorang petinggi dan tentara Israel terbunuh di akhir pekan dalam bentrokan paling mematikan sejak serangan 22 hari Israel di Gaza pada bulan desember 2008.

Perang itu membunuh 1,400 warga Palestina dan meratakan seluruh wilayah berpenghuni di Gaza, meninggalkan ribuan orang tanpa tempat tinggal.

Ketika ditanya apakah Israel akan melancarkan invasi baru ke wilayah tersebut, Steinitz menjawab, “Kami tidak punya pilihan lain.”

Gerakan Hamas, yang menjanjikan kehancuran Israel dan dimasukkan ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh Barat, memegang kekuasaan di Gaza pada bulan Juni 2007.

Perang tahun 2008-2009 sangat sukses dalam menghentikan bertahun-tahun serangan roket harian ke wilayah selatan Israel, namun belakangan ini terjadi peningkatan di dalam serangkan, dan seorang pekerja asal Thailand terbunuh awal bulan ini.

Israel akan membatasi akses ke Tepi Barat mulai akhir minggu ini menjelang hari raya Pessah Yahudi selama satu minggu.

Penutupan akan dicabut pada hari Selasa (6/4).

Hari raya Pessah, di mana kaum Yahudi memperingati eksodus kaumnya dari Mesir menurut kisah di Injil, akan berlangsung selama tujuh hari dimulai pada hari Senin pada saat matahari tenggelam.

Israel biasanya membatasi akses ke Tepi Barat saat hari raya Yahudi dan telah meningkatkan langkah tersebut dalam beberapa bulan terakhir setelah terjadi bentrokan dalam sejumlah hari raya di lingkungan Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

Pada bulan September dan awal bulan ini puluhan orang terluka ketika kekerasan terjadi menyusul rumor bahwa ekstremis Yahudi berniat untuk melakukan ibadah di lingkungan Masjid, yang mereka klaim sebagai lokasi Kuil Yahudi Kedua yang dihancurkan oleh Pasukan Roma di tahun 70 M dan dianggap sebagai situs tersuci kaum Yahudi.Click foto & Video (rin/meo)