Simple Template For Entertainment News


Tempat Informasi Kegiatan Kader DPC PKS Gajahmungkur


GALLERY


Jumat, 29 Januari 2010

MERASA DIRI PALING MERANA


Saat itu saya tengah berada di kota Jeddah, Saudi Arabia. Terpapar dihadapan saya sebuah koran berbahasa Arab di lobby hotel. Tergerak saya melihat berita dan artikel yang tertulis di sana, hingga saya temukan sebuah tulisan yang amat bermanfaat ini.

Tersebutlah kisah nyata seorang kaya raya berkebangsaan Saudi bernama Ra'fat. Ia diwawancarai setelah ia berhasil sembuh dari penyakit liver akut yang ia idap. Pola hidup berlebihan dan mengkonsumsi makanan tak beraturan membuat Ra'fat mengalami penyakit di atas.

Ra'fat berobat untuk mencari kesembuhan. Banyak dokter dan rumah sakit ia kunjungi di Saudi Arabia sebagai ikhtiar. Namun meski sudah menyita banyak waktu, tenaga, pikiran dan biaya, sayangnya penyakit itu tidak kunjung sembuh juga. Ra'fat mulai mengeluh. Badannya bertambah kurus. Tak ubahnya seperti seorang pesakitan.




Demi mencari upaya sembuh, maka Ra'fat mengikuti saran dokter untuk berobat ke sebuah rumah sakit terkenal spesialis liver di Guangzhou, China. Ia berangkat ke sana ditemani oleh keluarga. Penyakit liver semakin bertambah parah. Maka saat Ra'fat diperiksa, dokter mengatakan bahwa harus diambil tindakan operasi segera. Ketika Ra'fat menanyakan berapa besar kemungkinan berhasilnya. Dokter menyatakan kemungkinannya adalah fifty-fifty.

"50% kalau operasi berhasil maka Anda akan sembuh, 50% bila tidak berhasil mungkin nyawa Anda adalah taruhannya!" jelas sang dokter.

Mendapati bahwa boleh jadi ia bakal mati, maka Ra'fat berkata, "Dokter, kalau operasi ini gagal dan saya bisa mati, maka izinkan saya untuk kembali ke negara saya untuk berpamitan dengan keluarga, sahabat, kerabat dan orang yang saya kenal. Saya khawatir bila mati menghadap Allah Swt namun saya masih punya banyak kesalahan terhadap orang yang saya kenal." Ra'fat berkata sedemikian sebab ia takut sekali atas dosa dan kesalahan yang ia perbuat.

Dengan enteng dokter membalas, "Terlalu riskan bagi saya untuk membiarkan Anda tidak segera mendapatkan penanganan. Penyakit liver ini sudah begitu akut. Saya tidak berani menjamin keselamatan diri Anda untuk kembali ke tanah air kecuali dalam 2 hari. Bila Anda lebih dari itu datang kembali ke sini, mungkin Anda akan mendapati dokter lain yang akan menangani operasi liver Anda."

Bagi Ra'fat 2 hari itu cukup berarti. Ia pun berjanji akan kembali dalam tempo itu. Serta-merta ia mencari pesawat jet yang bisa disewa dan ia pun pergi berangkat menuju tanah airnya.

Kesempatan itu betul-betul digunakan oleh Ra'fat untuk mendatangi semua orang yang pernah ia kenal. Satu per satu dari keluarga dan kerabat ia sambangi untuk meminta maaf dan berpamitan. Kepada mereka Ra'fat berkata, "Maafkan aku, Ra'fat yang kalian kenal ini sungguh banyak kesalahan dan dosa... Boleh jadi setelah dua hari dari sekarang saya sudah tidak lagi panjang umur..."

Itulah yang disampaikan Ra'fat kepada orang-orang. Dan setiap dari mereka menangis sedih atas kabar berita yang mereka dengar dari orang yang mereka cintai dan kagumi ini.

Ra'fat menyambangi satu per satu dari mereka. Meski dengan tubuh yang kurus tak berdaya, ia berniat mendatangi mereka untuk meminta doa dan berpamitan. Dan kondisi itu membuat Ra'fat menjadi sedih. Ia merasa menjadi manusia yang paling merana. Ia merasa tak berdaya dan tak berguna. Sering dalam kesedihannya ia membatin, "Ya Allah.... rupanya keluarga yang mencintai aku.... harta banyak yang aku miliki... perusahaan besar yang aku punya.... semuanya itu tidak ada yang mampu membantuku untuk kembali sembuh dari penyakit ini! Semuanya tak ada guna... semuanya sia-sia!"

Rasa emosi batin itu membuat tubuh Ra'fat bertambah lemah. Ia hanya mampu perbanyak istighfar memohon ampunan Tuhannya. Memutar tasbih sambil berdzikir kini menjadi kegiatan utamanya. Ia masih merasa bahwa dirinya adalah manusia yang paling merana di dunia.

Hingga saat ia sedang berada di mobilnya. duduk di kursi belakang dengan tangan memutar tasbih seraya berdzikir. Hanya Ra'fat dan supirnya yang berada di mobil itu. Mereka melaju berkendara menuju sebuah rumah kerabat dengan tujuan berpamitan dan minta restu. Saat itulah menjadi moment spesial yang tak akan terlupakan untuk Ra'fat.

Beberapa ratus meter di depan, mata Ra'fat melihat ada seorang wanita berpakaian abaya (pakaian panjang wanita Arab yang serba berwarna hitam) tengah berdiri di depan sebuah toko daging. di sisi wanita tadi ada sebuah karung plastik putih yang biasa menjadi tempat limbah toko tersebut. Wanita tadi mengangkat dengan tangan kirinya sebilah tulang sapi dari karung. Sementara tangan kanannya mengumpil dan mencuil daging-daging sapi yang masih tersisa di pinggiran tulang.

Ra'fat memandang tajam ke arah wanita tersebut dengan pandangan seksama. Rasa ingin tahu membuncah di hati Ra'fat tentang apa yang sedang dilakukan wanita itu. Begitu mobilnya melintasi sang wanita, sekilas Ra'fat memperhatikan. Maka ia pun menepuk pundak sang sopir dan memintanya untuk menepi.

Saat mobil sudah berhenti, Ra'fat mengamati apa yang dilakukan oleh sang wanita. Entah apa yang membuat Ra'fat menjadi penasaran. Keingintahuannya membuncah. Ia turun dari mobil. lemah ia membuka pintu, dan ia berjalan tertatih-tatih menuju tempat wanita itu berada.

Dalam jarak beberapa hasta Ra'fat mengucapkan salam kepada wanita tersebut namun salamnya tiada terjawab. Ra'fat pun bertanya kepada wanita tersebut dengan suara lemah, "Ibu..., apa yang sedang kau lakukan?"

Rupanya wanita ini sudah terlalu sering diacuhkan orang, hingga ia pun tidak peduli lagi dengan manusia. Meski ada yang bertanya kepadanya, wanita tadi hanya menjawab tanpa menoleh sedikitpun ke arah si penanya. Sambil mengumpil daging wanita itu berkata, "Aku memuji Allah Swt yang telah menuntun langkahku ke tempat ini. Sudah berhari-hari aku dan 3 orang putriku tidak makan. Namun hari ini, Dia Swt membawaku ke tempat ini sehingga aku dapati daging limbah yang masih bertengger di sisi tulang sisa. Aku berencana akan membuat kejutan untuk ketiga putriku malam ini. Insya Allah, aku akan memasakkan sup daging yang lezat buat mereka...."

Subhanallah. ...! bergetar hebat relung batin Ra'fat saat mendengar penuturan kisah kemiskinan yang ada di hadapannya. Tidak pernah ia menyangka ada manusia yang melarat seperti ini. Maka serta-merta Ra'fat melangkah ke arah toko daging. Ia panggil salah seorang petugasnya. Lalu ia berkata kepada petugas toko, "Pak..., tolong siapkan untuk ibu itu dan keluarganya 1 kg daging dalam seminggu dan aku akan membayarnya selama setahun!"

Kalimat yang meluncur dari mulut Ra'fat membuat wanita tadi menghentikan kegiatannya. Seolah tak percaya, ia angkat wajah dan menoleh ke arah Ra'fat. Kini mata wanita itu menatap dalam mata Ra'fat seolah ia berterima kasih lewat sorot pandang.

Merasa malu ditatap seperti itu, Ra'fat menoleh ke arah petugas toko. Ia pun berkata, "Pak..., tolong jangan buat 1 kg dalam seminggu, aku rasa itu tidak cukup. Siapkan 2 kg dalam seminggu dan aku akan membayarnya untuk setahun penuh!" Serta-merta Ra'fat mengeluarkan beberapa lembar uang 500-an riyal Saudi lalu ia serahkan kepada petugas tadi.

Usai Ra'fat membayar dan hendak meninggalkan toko daging, maka terhentilah langkahnya saat ia menatap wanita tadi tengah menengadah ke langit sambil mengangkat kedua belah tangannya seraya berdoa dengan penuh kesungguhan:

"Allahumma ya Allah... berikanlah kepada tuan ini keberkahan rezeki. Limpahkan karunia-Mu yang banyak kepadanya. Jadikan ia manusia mulia di dunia dan akhirat. Beri ia kenikmatan seperti yang Engkau berikan kepada para hamba-Mu yang shalihin. Kabulkan setiap hajatnya dan berilah ia kesehatan lahir dan batin.....dst"

Panjang sekali doa yang dibaca oleh wanita tersebut. Kalimat-kalimat doa itu terjalin indah naik ke langit menuju Allah Swt. Bergetar arsy Allah Swt atas doa yang dibacakan sehingga getaran itu terasa di hati Ra'fat. Ia mulai merasakan ketentraman dan kehangatan. Kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Hampir saja Ra'fat menitikkan air mata saat mendengar jalinan indah kalimat doa wanita tersebut. Andai saja ia tidak merasa malu, pastilah buliran air mata hangat sudah membasahi pipinya. Namun bagi Ra'fat pantang menangis..., apalagi dihadapan seorang wanita yang belum ia kenal.

Ra'fat lalu memutuskan untuk meninggalkan wanita tersebut. Ia berjalan tegap dan cepat menuju mobilnya. Dan ia belum juga merasakan keajaiban itu! Ya, keajaiban yang ditambah saat Ra'fat membuka dan menutup pintu mobil dengan gagah seperti manusia sehat sediakala!!!

Sungguh doa wanita itu memberi kedamaian pada hati Ra'fat. Sepanjang jalan di atas kendaraan Ra'fat terus tersenyum membayangkan doa yang dibacakan oleh sang wanita tadi. Perjalanan menuju rumah seorang kerabat itu menjadi indah.

Sesampainya di tujuan lalu Ra'fat mengutarakan maksudnya. Ia berpamitan dan meminta restu. Ia katakan boleh jadi ia tidak lagi berumur panjang sebab sakit liver akut yang diderita.

Anehnya saat mendengar berita itu dari Ra'fat, sang kerabat berkata, "Ra'fat..., janganlah engkau bergurau. Kamu terlihat begitu sehat. Wajahmu ceria. Sedikit pun tidak ada tanda-tanda bahwa engkau sedang sakit."

Awalnya Ra'fat menganggap bahwa kalimat yang diucapkan kerabat tadi hanya untuk menghibur dirinya yang sedang sedih. Namun setelah ia mendatangi saudara dan kerabat yang lain, anehnya semuanya berpendapat serupa.

Dua hari yang dimaksud pun tiba. Ia didampingi oleh istri dan beberapa anaknya kembali datang ke China. Hari yang dimaksud untuk menjalani operasi sudah disiapkan. Sebelum masuk ruang tindakan, beberapa pemeriksaan pun dilakukan. Setelah hasil pemeriksaan itu dipelajari maka ketua tim dokter pun bertanya keheranan kepada Ra'fat dan keluarga:

"Aneh....! dua hari yang lalu kami dapati liver tuan Ra'fat rusak parah dan harus dilakukan tindakan operasi. Tapi setelah kami teliti, mengapa liver ini menjadi sempurna lagi?!"

Kalimat dokter itu membuat Ra'fat dan keluarga menjadi bahagia. Berulangkali terdengar kalimat takbir dan tahmid di ruangan meluncur dari mulut mereka. Mereka memuji Allah Swt yang telah menyembuhkan Ra'fat dari penyakit dengan begitu cepat. Siapa yang percaya bahwa Allah yang memberi penyakit, maka ia pun akan yakin bahwa hanya Dia Swt yang mampu menyembuhkan. Jangan bersedih dan merasa hidup merana. Sadari bahwa dalam kegetiran ada hikmah bak mutiara!

Cahaya Langit,

Bobby Herwibowo
READ MORE >>

Kamis, 28 Januari 2010

PKS: Pemerintah Lalai Tangani Kejahatan Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengkritisi pemerintah meski tidak terkait dengan 100 hari umur pemerintahan SBY-Boediono. Melalui Wakil Ketua Komisi VIII yang membidangi masalah agama, kesra dan sosial, Yoyoh Yusroh, saat rapat dengar pendapat dengan dengan Kementrian Kesehatan, Bareskrim Polri dan Komisi Perlindungan Anak di DPR, Kamis (28/1/2010).

Dikatakan, masih maraknya kasus penculikan, kekerasan, diskriminasi dan bentuk kejahatan serta perdagangan anak, menandakan pemerintah lalau memenuhi dan menghormati hak-hak anak Indonesia yang berujung kepada putusnya generasi.

"Ini tantangan besar untuk Indonesia. Pemerintah harus menangani beragam kekerasan terhadap anak Indonesia. Sebab, perintah itu adalah amanat UU yang harus direalisasikan," katanya.

Hingga saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam melindungi anak dari beragam kejahatan dan kekerasan. Hal ini, kata Yoyoh, terlihat masih maraknya anak putus sekolah, perdagangan anak, kekerasan serta penculikan.

Data Komisi Nasional Perlindungan Anak menyebutkan, hampir 2.000 kasus kekerasan terhadap anak terjadi pada tahun 2009. Kasus yang terjadi antara lain kekerasan seksual dalam bentuk sodomi, perkosaan, pencabulan dan incest. Ada juga kekerasan fisik dan psikis.

Sementara itu, terkait dengan pelanggaran terhadap hak anak atas pendidikan, Yoyoh menegaskan, ada 2,5 juta jiwa anak yang berusia 7-15 tahun belum dapat menikmati layanan wajib belajar 9 tahun, 12,89 juta anak usia 13-15 tahun tidak mendapatkan hak atas pendidikan yang layak.

“Ironisnya lagi ada 32.294 anak TKI di perbatasan Malaysia dan Indonesia tidak mendapatkan akses pendidikan dan terancam buta aksara. Kondisi ini sangat menyedihkan,” katanya prihatin.

Ditegaskan, pendidikan anak sangat lah penting. UU Nomor 20 tahun 2003 Pasal 5 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

“Dengan data ini semoga pemerintah bisa cepat merealisasikan segala kewajibannya. Bagaimanapun anak adalah aset negara yang tak tergantikan,” harap Yoyoh Yusroh.

READ MORE >>

PKS Retak atau Sekadar Strategi Politik?

INILAH.COM, Jakarta — Elit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kasus Bank Century dan wacana pemakzulan presiden dan wakil presiden terbelah dalam penyikapan. Di satu pihak tidak mengharamkan wacana itu, namun di pihak lain, wacana pemakzulan menjadi barang haram dan tabu. Internal PKS retak atau hanya strategi politik?


Aroma keretakan itu berawal dari kasus Bank Century. PKS yang tergabung dalam koalisi SBY-Boediono dalam Pemilu 2009 menampilkan performa yang berbeda di Pansus Hak Angket Bank Century, setidaknya dengan partai koalisi SBY-Boediono lainnya, seperti PKB, PAN, dan PPP. PKS justru tampil energik dan kritis untuk mengungkap kasus dana talangan Bank Century.

"PKS itu bekerja berdasarkan objektivitas, substansi masalah, tidak ada kaitan dengan koalisi. Koalisi bukan acuan mengambil keputusan,” kata Wakil Ketua Pansus Hak Angket Bank Century Mahfudz Siddiq.

Sikap tegas PKS ini memang tidak sekadar di mulut saja. Dalam beberapa pemeriksaan kepada saksi, PKS tampak serius menggali informasi dari saksi yang dipanggil Pansus Hak Angket Bank Century. Jauh sebelum pansus terbentuk, dua kader PKS Andi Rahmat dan Mukhamad Misbakhun tergabung dengan Tim Sembilan yang getol mendorong pembentukan Pansus Hak Angket Bank Century.

Situasi ini simteris dengan pernyataan Sekjen DPP PKS Anis Matta yang menegaskan tidak menutup peluang dari kasus Bank Century akan terjadi pemakzulan terhadap presiden maupun wakil presiden. Peluang itu, menurut Anis, tidak terlepas dari sistem presidensiil yang dianut.

"Dalam kasus Century peluang pemakzulan ada, asalkan syarat terbukti seperti pidana," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/1).

Seperti pernyataan politisi PKS Mahfudz Siddiq, Anis Matta juga menegaskan tidak ada korelasi sikap PKS di Pansus Hak Angket Bank Century dengan posisi PKS dalam koalisi SBY-Boediono. Menurut Wakil Ketua DPR ini, sikap PKS mengikuti fakta yang terungkap di dalam Pansus Angket Century.

"Ini murni masalah hukum. PKS pertimbangkan rekonstruksi untuk menjadi kesimpulan pansus. Jadi PKS tidak memiliki pretense untuk menjatuhkan sesoerang atau bela seseorang. Kasus Century, tidak ada urusan dengan koalisi," tegasnya.

Namun, pendapat dan argumen yang dilontarkan petinggi PKS di parlemen dibantah oleh mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring yang kini tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Ia menilai, wacana pemakzulan yang muncul dari kader PKS hanyalah pendapat pribadi. "Kalau ada pendapat-pendapat yang mewacanakan pemakzulan, itu adalah pendapat pribadi," kata Tifatul dalam pesan singkat yang diterima INILAH.COM, Kamis (28/1).

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika ini, ia telah melakukan komunikasi politik dengan Ketua Majelis Syura DPP PKS yang menyebutkan tidak ada wacana pemakzulan dari PKS. Karena wacana itu dapat membuat situasi politik menjadi gaduh. "Saya sudah berbicara dengan ketua Majelis Syuro PKS, bahwa tidak ada itu wacana pemakzulan SBY. Sebab hal ini akan mengacaukan situasi nasional yang sudah membaik," tegasnya.

Ia pun berharap, agar anggota Pansus Hak Angket Bank Century dari PKS agar bekerja sesuai jalur untuk mencari solusi atas persoalan yang muncul dari pemberian dana talangan Rp6,7 triliun. Tifatul berharap, kader PKS di Pansus Hak Angket Bank Century agar tidak memperlebar masalah.

"Anggota Pansus Century dari PKS agar to the point dan agar menjaga kesantunan dalam berpolitik sebagai bentuk akhlak seorang muslim," harapnya.

Di sini tampak terjadi kontradiksi antara Tifatul Sembiring yang kini tergabung dalam pemerintahan SBY-Boediono dengan kader PKS lainnya yang di parlemen. Sikap kontras ini jelas menimbulkan tanda tanya publik. Inikah sinyal keretakan di internal PKS dalam menyikapi kasus Century? Atau hanya sekadar strategi politik ‘dua kaki’; di satu pihak kritis di pihak lainnya loyal di pemerintahan?

Yang pasti, menurut Ketua FPKS Mustafa Kamal, terjadi perbedaan logika dalam melihat koalisi di eksekutif dan legislatif. Menurut dia, koalisi di eksekutif yang berarti menjadi pembantu presiden, sedangkan di legislatif memainkan peran konstitusional parlemen yaitu legsilasi, budgeting dan kontrol ke eksekutif.

"Untuk mewujudkan good governance dan clean governance butuh pengawasan yang kuat," tegas Mustafa. [mor]
READ MORE >>

Tentang Perbedaan Sikap Kader PKS di DPR dan Kementrian

Jakarta, RMOL. Anggota Pansus Angket Century dari Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Misbakhun menganggap wajar jika kader PKS yang ada di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dengan kader yang ada di DPR, khususnya di Pansus Angket Century berbeda pendapat dalam menyikapi kebijakan pemerintah.


“Menteri tentu akan mengamankan kebijakan pemerintah. Tugas kita (DPR) melakukan pengawasan. Jadi berbeda pandangan sesuai dengan tugas masing-masing. Menteri tidak membela pemerintah, itu aneh. Begitu juga DPR tidak melakukan pengawasan, juga aneh,” kata Muhammad Misbakhun kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Kamis, 28/1).

Dia menegaskan, sesuai fungsi DPR yang melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah, anggota DPR dari Fraksi PKS tetap berkomitmen untuk membuka selebar-lebarnya substansi permasalahan kasus Bank Century. Sampai saat ini, katanya, sudah mulai jelas ada permasalahan ada aturan yang dilanggar dalam mengambil kebijakan bailout Bank Century.

“Kebenaran harus diungkap, supaya masyarakat tahu apa motivasi bailout. Ini harus disampaikan kepada masyarakat,” ujar inisiator Pansus Angket Century ini.

Dia menandaskan, PKS mengikuti koalisi dalam hal membangun good goverment dan pemberantasan korupsi. Dia menolak bentuk koalisi yang membelenggu pihaknya untuk membuka kebenaran.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring yang juga mantan Presiden PKS menegaskan bahwa PKS tetap dalam koalisi dan berharap anggota Pansus Century dari PKS berjalan on the track, bukan memperlebar masalah. [zul]

READ MORE >>

PKS : penyertaan modal untuk PDAM menyimpang dari PMK) No 120 Tahun 2008


BALAIKOTA-wawasandigital- Pengajuan anggaran Rp 25 miliar sebagai penyertaan modal untuk PDAM Tirta Moedal dalam RAPBD 2010, diakui Plt Sekda Harini Krisniati, akan digunakan untuk membebaskan lahan seluas 14 hektar di lokasi sekitar Waduk Jatibarang.


”Anggaran sebesar itu rencananya akan digunakan untuk membebaskan lahan karena di sana nantinya akan dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA),” terangnya kemarin di balaikota.

Pihaknya berharap, dengan adanya penyertaan modal itu, maka PDAM Kota Semarang bisa mengatasi kesulitankesulitan yang ada. Pasalnya, saat ini PDAM memiliki utang yang belum terbayar dan dengan adanya anggaran itu, diharapkan kesulitan yang dialami PDAM bisa mengatasi permasalahan itu.

”Program ini membutuhkan support anggaran dari Pemkot. Tetapi kalau semisal tidak di-support, maka utang PDAM tidak akan terbayar,” katanya.

Harini berjanji akan segera melengkapi dokumen yang dibutuhkan oleh DPRD terutama sebelum ada rapat pembahasan di komisi-komisi. Pihaknya juga sudah menyiapkan payung hukum dengan berencana membuat Perda terkait hal itu.

Menanggapi hal itu, anggota Badan Anggaran (Banggar) Ari Purbono menyatakan, rencana pengalihan sasaran penyertaan modal itu dinilai telah menyimpang dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 120 Tahun 2008. Pasalnya, dalam PMK itu disebutkan penyertaan modal ke PDAM sebagai semangat membantu PDAM untuk menghapus seluruh tunggakan utang. ”Di antara syarat penghapusan utang adalah perbaikan kinerja PDAM.Yaitu harus bisa menekan angka kebocoran dan menambah jumlah pelanggan.Untuk itu, Pemkot memberikan penyertaan modal. Dan penyertaan modal ini tidak dalam bentuk pembebasan lahan di lokasi Waduk Jatibarang yang nantinya akan digunakan PDAM,” terangnya. hid-Yn
READ MORE >>

PKS Mantap, Golkar Ngintip, Yang Lain Nurut Koalisi

Jakarta, RMOL. Pansus Angket Century harus membuka dan mengungkap skandal Bank Century selebar-lebarnya.

“Pansus harus belajar dari pengalaman sejarah. Kalau tidak serius, massa akan terkonsolidasi dan ini tidak bisa dianggap remeh. Bagaiamana pun ada semacam ambang batas, kalau massa tidak percaya lagi, jangan main-main arus bawah akan menentang dengan gelombang besar,” kata Direktur Reform Institute Yudhi Latif kepada Rakyat Merdeka Online sesat lalu (Kamis, 28/1).

Akan tetapi, Yudhi menilai, saat ini Pansus Angket Century sedang menunjukkan perkembangan yang menarik, menyusul pilihan politik PKS yang akan membuka kasus Century. Sedangkan Partai Golkar, lanjutnya, belum jelas masih membaca dan melihat-lihat momentum, sesuai dengan watak aslinya. Sikap Golkar, katanya, masih lebih baik dari mitra koalisi Partai Demokrat lainnya yang hanya mendengar dan mengikuti arahan mitra koalisi.

“Kalau Golkar dan PKS bisa satu blok dengan PDI Perjuangan, (Partai) Hanura, dan (Partai) Gerindra, saya kira ini akan bertautan dan terkonsolidasi dengan dengan arus,” katanya. [zul]

READ MORE >>

"A Friend for Life"

by Made Teddy Artiana, S. Kom

Sepintas warung itu tidak jauh berbeda dengan sederetan warung disekitarnya. Pintu, dinding, langit-langit dan atapnya pun sama. Sama-sama sederhananya. Tidak hanya itu kesamaan mereka. Etalasenya juga sama. Bahkan makanan yang hidangkan pun tidak jauh berbeda. WC nya sama-sama tidak menggunakan keran. Airnya sama-sama terasa membekukan darah. Dan semua warung itupun sama-sama memiliki banyak kamar. Memang warung-warung itu berfungsi juga sebagai hotel sederhana. Tempat bernaung sementara bagi mereka para pengunjung dari kota. Tidak ada kasur, atau tempat tidur, yang ada hanya karpet dan tikar sederhana.


Namun cobalah masuk dan perhatikan dinding kayu warung itu. Ada yang unik dengan dinding nya. Hampir di semua dinding warung ini dipenuhi foto-foto unik. Foto mereka pengunjung setia warung ini. Coretan dan tanda tanganpun memenuhi sisi yang sama. Nyaris tidak ada celah yang tersisa, semuanya penuh dengan foto dan coretan. Jauh dari kesan bersih. Mudah ditebak bahwa mereka yang melakukan itu pasti bukan sekedar pengujung iseng, tetapi "member fanatik" warung ini. Fans club, lebih tepatnya. Tidak hanya dinding, pintu, etalase, bangku, pendek kata disetiap ruang kosong, pasti dipenuhi foto, atau paling tidak sebuah tanda tangan.



"Agus cs desember 2004" demikian salah satu tulisan dietalase. "Farid, Budi, Indra dipuncak Cimacan" demikian tulisan disisi lain. “Pisang goreng nya enak. With love Rani and the gank” di dinding yang lain.



Jelas coretan-coretan itu berbeda dengan “coretan kasar penuh kemarahan" yang kita temui dipinggir jalan kota. Coretan di warung itu seakan bertutur, "kami adalah keluarga besar". Keakraban, kesetiakawanan dan kerinduan dipantulkan oleh foto dan coretan-coretan itu. Mungkin satu hal yang akhirnya membuat warung ini jadi demikian spesial, adalah pemiliknya.


Mang Idi, demikian panggilan akrab pemilik warung itu. Seperti nama pemiliknya, warung itupun terkenal dengan nama "Warung Mang Idi". Namanya mungkin asing bagi kita –para manusia metropolitan- tetapi pastilah tidak asing bagi mereka, para pencinta alam dan pendaki gunung yang kerap mengunjungi Gunung Pangrango. Hampir semua penggemar naik gunung dan hiking pasti mengenal baik Mang Idi.



Lelaki separuh baya itu berpenampilan bersahaja. Dia hidup dengan sederhana bersama istri dan anak-anaknya di kaki Gunung Pangrango. Tinggi badan rata-rata orang kebanyakan. Rambut dikepalanya terlihat memutih dihiasi uban. Tatap matanya teduh. Senyumnya yang tulus, jabat tangannya erat dan keramahannya susah untuk dilupakan. Selain aura persahabatan yang kental, hal lain yang mengagumkan pada diri Mang Idi adalah ingatannya pada nama hampir semua tamu-tamunya. Bahkan mereka yang sudah beberapa tahun tidak berkunjung. Tak heran jika kemudian Mang Idi dan warungnya mendapat tempat di hati pengunjung warungnya.



Bahkan menurut cerita seorang sahabat, pernah suatu ketika, rumah Mang Idi sempat dilanda angin kecang dan sebagian bangunannya rubuh. Entah siapa yang mengundang, para sahabat dari Jakarta dan berbagai daerahpun berdatangan. Mereka bahu-membahu memperbaiki rumah Mang Idi. Uang dan tenaga bantuan mengalir tanpa diminta. Mereka datang karena markas besar mereka rubuh, mereka datang karena rumah mereka rubuh dan mereka membangunnya hingga tuntas.



Mereka datang untuk seorang sahabat. Mereka datang untuk Mang Idi.



Sangat mengagumkan, jika menyaksikan kesetiaan dan kerinduan mereka terhadap figur Mang Idi dan warungnya. Seakan warung dan Mang Idi sudah tertanam sedemikian rupa tidak hanya dikepala mereka, tetapi lebih dalam lagi. Tertanam di lubuk hati.


Entah mengapa tiba-tiba saya teringat akan sebuah buku yang ditulis oleh pakar pemasaran terkemuka, Al Ries dan Laura Ries. The Fall of Advertising and the Rise of PR. Sebuah buku kritis yang mereposisi peran iklan dan PR(Public Relation) suatu perusahaan. Suatu saat nanti, bahkan sudah tiba sekarang-demikian buku itu bertutur-bahwa PR akan berperan lebih efektif dalam pencitraan suatu produk dibandingkan iklan. Menurut Al Ries, strategi PR, meskipun tidak selalu lebih murah, namun dipandang lebih efektif untuk meninggalkan kesan yang dalam dibenak customer. Kesan terhadap produk dan kesan terhadap perusahaan.



Kembali ke Mang Idi dan warungnya.



Jelas, Mang Idi belum pernah membaca buku-buku Al Ries, mendengar nama Al Ries pun belum. Bahkan, berkunjung ke toko buku, untuk sekedar melihat sampul buku teori marketingpun, hampir merupakan sesuatu yang mustahil bagi seorang Mang Idi. Dia tidak mengerti konsep-konsep rumit Al Ries yang kadang “terlalu Amerika”, bahkan “terlalu serius”. Tetapi mengagumkan, bahwa Mang Idi dan warungnya tidak hanya tertanam di otak customer mereka, tetapi di hati. Jadi apa yang ditampilkan Mang Idi, bukan sekedar PR biasa.


Sekilas memang mirip.



Tetapi jika kita mau mengamati lebih mendalam, ternyata ada perbedaan mendasar antara PR, yang dimaksud Al Ries dan ketulusan yang dipraktekkan Mang Idi.



Yang satu keluar dari kepala, yang lain muncul dari hati. Yang satu disusun untuk mencapai suatu target, yang lain tanpa dibebani target apapun. Yang satu memerlukan pelatihan dan strategi rumit, sedang yang lain, mudah, hanya membuka hati dengan tulus. Spirit yang mendasarinya, jelas berbeda.


Jadi jika kebetulan Anda punya waktu luang dan ingin bersembunyi sejenak dari kejenuhan dan siksaan rutinitas. Menghindar dari jejalan kesibukan kantor, dari bisingnya gaya hidup metropolitan. Beristirahat dari persaingan yang menyesakkan dada. Cobalah berkunjung ke Gunung Pangrango. Disana Anda akan bertemu dengan air terjun yang indah, danau biru yang ajaib memukau, sungai dingin yang mengalir jernih, hutan belukar yang sejuk, bebatuan yang dingin, suara mahluk rimba yang samar-samar dan gemericik air yang mengalir. Sempatkan juga untuk mampir di warung Mang Idi. Disana Anda akan bertemu ketulusan seseorang sahabat dalam warung sederhana.



Oh iya, jangan lupa untuk membawa foto Anda untuk ditempel di dinding itu. Beberapa foto juga boleh, atau jika Anda tidak punya foto, bawalah spidol besar atau mungkin ballpoint, dan coretkan tanda tangan Anda disana. Tetapi berhati-hatilah jangan sampai foto atau coretan Anda menimpa sebuah stiker biru di dinding itu. Stiker itu berwarna biru-putih, cukup jelas untuk dibaca. Stiker itu bertuliskan "a Friend for Life". Seorang teman untuk kehidupan, demikian kira-kira artinya. Entah siapa yang menempelkannya disana, tapi tulisan dalam stiker itu hampir merupakan ringkasan dari foto, coretan dan semua peristiwa yang terjadi diwarung itu.



Ahh..Seandainya saja Al Ries dan Laura Ries pernah berkunjung ke warung Mang Idi.



Dan satu lagi. Sampaikan salam saya pada Mang Idi. Tolong beritahu dia, saya pasti akan kembali untuk sessi foto berikutnya disana. Air terjun dan hutan Gunung Pangrango. Menikmati teh manis dan nasi goreng panas ala Mang Idi, sambil diselimuti dinginnya kabut dan gerimis hujan.



Ternyata benar kata orang bijak bahwa hati hanya dapat dibeli dengan hati.

READ MORE >>

PKS : Apa hubungannya membangun instalasi pengolahan air berdampak pada penghapusan bunga utang PDAM??

Direncanakan Menjadi Instalasi Pengolah Air PDAM yang Baru

BALAI KOTA - Pemkot mempersiapkan pembangunan instalasi pengolahan air sebagai tindak lanjut proyek Waduk Jatibarang. Nantinya, instalasi itu dibawahi PDAM Tirta Moedal dengan pengalokasian penyertaan modal Pemkot. Persiapan itu di antaranya pengadaan lahan senilai Rp 25 miliar.

Plt Sekda Harini Krisniati menjelaskan, salah satu manfaat pembangunan Waduk Jatibarang berupa sumber air baku mendorong Pemkot untuk memanfaatkannya dengan membangun instalasi pengolahan air.


Pembangunan instalasi itu diharapkan berdampak pada upaya penghapusan bunga utang PDAM yang mencapai Rp 240 miliar. ‘’Ada kesepakatan antara Pemerintah Pusat dan Pemkot terkait utang PDAM. Pemkot diminta untuk menyediakan lahan terkait rencana pembangunan instalasi pengolahan air,’’ katanya, Selasa (27/1).

Harini menjelaskan, komitmen Pemkot dan Pemerintah Pusat ini berdasar dokumen tertulis. Nantinya Pemkot akan melanjutkan rencana itu dengan mengajukan usulan Perda sebagai payung hukum penyertaan modal. Lahan yang direncanakan untuk dibebaskan itu di Manyaran, Banbankerep, Wonosari, Jatibarang, dan Kedungpane.
Perlu Konfirmasi Sementara itu Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Ari Purbono meragukan komitmen Pemerintah Pusat dan Pemkot yang menyebut pembangunan instalasi pengolahan air terkait dengan penghapusan bunga hutang PDAM.

‘’Antara keduanya tidak ada kaitannya. Saya pikir apa hubungannya membangun instalasi pengolahan air berdampak pada penghapusan bunga utang PDAM,’’ katanya.

Untuk memastikannya, tandas Ari, perlu konfirmasi dengan Departemen Keuangan. Selain itu juga perlu adanya klarifikasi dengan Direksi PDAM.
Ditambahkan, bagaimana pun juga keberadaan instalasi pengolahan air pascarampungnya pembangunan Waduk Jatibarang beberapa tahun ke depan itu perlu.

Namun tetap perlu dipertimbangkan, apakah pengadaan lahan itu sudah menjadi prioritas pada 2010, mengingat pembangunan fisik waduk juga belum mulai. ‘’Kalau memang belum prioritas, pengadaan lahannya tidak harus tahun ini,’’ tandasnya.

Selama ini, PDAM Tirta Moedal untuk memenuhi suplai air ke pelanggan di Kota Semarang mempunyai sejumlah sumber air baku yang diolah di sejumlah lokasi. Instalasi tersebut antara lain IPA Pucanggading, IPA Kudu dan IPA Kaligarang. (H22,H54-87)
READ MORE >>

Rabu, 27 Januari 2010

Hanya Masjid Yang Masih Berdiri Di Haiti

eramuslim-Apa kesamaan semua bencana alam di seluruh dunia? Mulai dari tsunami Aceh, Indonesia, sampai gempa bumi dahysat di Haiti baru-baru ini, ternyata hanya masjid lah yang tidak runtuh karena guncangan dan hantaman bencana alam tersebut.


Selasa (26/1) sekelompok Muslim dari komunitas Islam di Karibia, tiba di Port-au-Prince dengan membawa bantuan. Keesokan harinya, pemimpin tim berkata, "Kami sampai ke Haiti dengan selamat. Dan sekarang kami ada di Masjid Al-Tawhid di Port-au-Prince. Kami berada di jalan sepanjang malam. Sekitar pukul dua pagi, kami menyeberangi perbatasan ke Republik Dominika, sampai kami bertemu dengan saudara-saudara kami di Port-au-Prince.

“Sementara situasi masih berbahaya, dan kami belum mengambil langkah apapun untuk melindungi mereka. Kami bergantung pada Allah, Subhanallah. Kita tidak dapat berdiam diri ketika saudara-saudara kita tidak memiliki cukup makanan dan air. Seluruh kota jatuh dalam kekacauan. Siang dan malam orang-orang berdiri di antrian untuk minyak tanah. Saudara-saudara kita telah membantu kami membongkar truk. Mereka, istri-istri mereka dan anak-anak mereka senang melihat makanan dan minuman. Melihat kami, mereka mengucapkan takbir ‘Allahu Akbar!’ Mereka menunggu kami. Setelah pembongkaran, kita melakukan shalat tahajjud berjamaah. Semoga Allah membantu kita semua!”

Menurut seorang Muslim yang berhasil ditemui di Masjid Al-Tawhid, pada pagi hari tanggal 20 Januari, seusai shalat Shubuh, sekelompok Muslim berbaring tidur-tidur ayam di Masjid. "Kami beristirahat sejenak, tapi kemudian terasa getaran hebat. Semua orang mulai berteriak Syahadat dan bergegas ke jalan. Segala puji bagi Allah, tidak ada yang mengerikan terjadi pada Masjid, ketika semua bangunan runtuh. Masjid berdiri kokoh di celah-celah, bahkan tidak sedikitpun bergoyang." kata seorang juru bicara.

Saat ini, otomatis Masjid Al-Tawhid di Port-au-Prince telah berubah menjadi tempat penampungan sementara bagi umat Islam dan juga orang-orang non-Islam. Ketika terjadi gempa, semua orang berlari ke masjid dan diam di sana sambil menggigil dan menangis ketakutan. Pasca gapma, mereka yang tidak cocok dan tidak kebagian tenda, tinggal di kamp-kamp di sekitar masjid. Banyak orang yang terluka dan membutuhkan perawatan medis, makanan dan air.

Selain Masjid Al-Tawhid, yang tidak terkena gempa dan masih berdiri kokoh juga adalah Masjid Al-Fatihah juga di Port-au-Prince. (sa/camuslm)
READ MORE >>

FPKS: 4 Lembaga Terindikasi Pidana Terkait Century


Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) merilis kesimpulan sementaranya terkait kasus Century. PKS menyebut empat lembaga penanggung jawab proses bailout Century terindikasi pidana.

"Ada empat lembaga yang memiliki ruang tanggung jawab dalam masalah Century yaitu Komite Koordinasi (KK), Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," kata anggota pansus dari FPKS Andi Rahmat kepada wartawan di Press Room DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1/2010).

Dari penelusuran data terhadap keempat lembaga inilah PKS menemukan indikasi pelanggaran. Beberapa pelanggaran ditengarai pidana.

"Kita baru mengendus 18 pelanggaran yang mengidentifikasikan tindak pidana," jelas Andi.

Dalam waktu dekat PKS akan segera ikut dalam tim kecil untuk merumuskan kesimpulan sementara pansus Century. "Tim kecil akan dibentuk untuk merumuskan report sementara," tutupnya.

(van/fay)

READ MORE >>

PKS: Ada Peluang Pemakzulan SBY

INILAH.COM, Jakarta - Wakil ketua DPR dari Fraksi PKS, Anies Matta menyatakan, ada peluang terjadinya pemakzulan kepada Presiden SBY jika dalam kasus Century terbukti ada pelanggaran proses kebijakan yang melawan hukum.

"Peluang untuk pemakzulan itu ada asal sesuai dengan unsur-unsur yang memang terbukti melawan hukum dalam proses kebijakan untuk bailout Century ini," ujar Wakil Ketua DPR, Anies Matta di DPR, Jakarta, Rabu (27/1).

Menurutnya, ada 2 jalur yang akan menghantarkan seorang Presiden untuk dimakzulkan jika terbukti melanggar. Salah satunya, yakni proses politik oleh pansus.

"Ada 2 jalur yakni pertama proses politik, setelah pansus menyimpulkan jika ada pidana dalam kasus Century ini, maka hasil ini akan dibawa ke rapat paripurna DPR. Dalam paripurna akan dibentuk hak untuk menyatakan pendapat, jika dalam paripurna kita meyimpulkan hal yang sama maka hasilnya akan dibawa ke MK. Setelah MK memprosesnya, apabila keputusannya juga ada pelanggaran hukum, maka hasil itu akan dibawa kembali ke rapat paripurna DPR," kata Anies.

Selain itu ada pula proses hukum yang memberikan kewenangan kepada KPK untuk memeriksa apakah dalam kasus Century ada terbukti ada pelanggaran pidana.

"Yang kedua yakni proses hukum oleh KPK. Jika nantinya setelah diperiksa, KPK menemukan adanya tindakan pidana. Maka keputusan KPK itu bisa dibawa ke paripurna DPR. Namun kan saat ini KPK masih dalam proses penyelidikan," tandasnya. [mut]

READ MORE >>

PKS: Presiden Tak Bisa Arahkan DPR


INILAH.COM, Jakarta - Wakil ketua DPR dari Fraksi PKS, Anies Matta mengatakan pimpinan DPR memiliki otoritas penuh atas pengambilan keputusan jika dari hasil pemeriksaan Pansus Century terbukti ada pelanggaran melawan hukum.


"Pimpinan DPR punya otoritas penuh untuk pengambilan keputusan. Jadi kita tidak bisa diarahkan," ujarnya di DPR, Jakarta, Rabu (27/1).

Ia mengatakan, Ketua DPR Marzuki Ali sebelumnya tidak memberitahu kepada pimpinan DPR yang lain mengenai pertemuannya dengan Presiden SBY di Istana Bogor lalu. "Sebelumnya Pak Marzuki memang tidak pernah membicarakan perihal pertemuannya dengan Presiden dengan pimpinan DPR yang lain. Saya malah tau ada pertemuan itu di tv," ujar Anies.

Menurutnya, ketua DPR seharusnya membicarakan rencana pertemuan dengan Presiden kepada pimpinan DPR lainnya. Dan hingga saat ini pun Marzuki Ali belum membicarakan hasil pertemuannya dengan Presiden SBY itu.

"Ya seharusnya kami diberitahu ada pertemuan itu. Sampai saat ini beliau juga belum membicarakan hasil dari pertemuannya dengan Presiden karena beliau sedang umroh," pungkasnya. [mut]
READ MORE >>

FPKS: FPJP dan PMS Century Diduga Melanggar


INILAH.COM, Jakarta - Fraksi PKS memandang ada pelanggaran-pelanggaran yang mendasar dalam proses kebijakan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan Penyertaan Modal Sementara (PMS) dalam kasus Bank Century.


"Secara umum sebetulnya dalam FPJP dan PMS kita melihat ada pelanggaran yang fundamental," ujar anggota Pansus Hak Angket Bank Century dari Fraksi PKS Andi Rahmat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/1).

Menurut dia, berdasarkan kata-kata pelanggaran di FPJP dan PMS maka yang bertanggungjawab ada pada Mantan Gubernur BI saat itu Boediono dan Mantan Ketua KSSK Sri Mulyani. "Tapi kan semua ada hukumnya. Bagaimana bentuk pertanggungjawabannya itu yang sedang ditelusuri dan harus dibuktikan," kata dia.

Menurut Andi, fraksinya telah menemukan 18 bentuk pelanggaran yang ada dalam masalah FPJP dan PMS. Namun seperti apa bentuknya, Andi tidak bersedia mengungkapkannya. "Nantilah, itu pandangan resmi dari fraksi," katanya.

Yang jelas, menurut Andi, pandangan-pandangan fraksi nantinya akan dibahas. Untuk melihat perbedaan pandangan dari masing- masing fraksi seperti apa. "Karena dari pandangan fraksi itulah sebagai dasar rekomendasi pansus hak angket Bank Century. Sehingga tidak perlu ada kesimpulan sementara pansus," tandas Andi. [mvi/jib]
READ MORE >>

Pendapat Anis matta tentang testimoni duaji

Anis Matta: Itu Menunjukkan Betapa Tak Layaknya Bailout

Jakarta -Detiknews- Mencuatnya testimoni mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji dinilai sebagai sinyal positif bagi pansus angket Century. Hal itu menunjukkan betapa tidak layaknya bailout yang dilakukan pemerintah.

"Itu bahan bagus bagi pansus karena sebenarnya yang berurusan dengan Bank Century kan beliau," ujar Wakil Ketua DPR Anis Matta di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (27/1/2010).

Kesaksian Susno Duadji merupakan kesaksian yang sangat penting dan memberikan penjelasan jelas betapa bobroknya Bank Century ini. "Dan betapa tidak layaknya bailout itu". ucapnya.

Dalam testimoninya, Susno Duadi mengungkap banyak hal. Salah satunya menyatakan penyelidikan terhadap Bank Century dihentikan kepolisian karena ada seorang anggota KSKK yang maju dalam pemilihan Presiden/wakil presiden.

Namun Susno membantah bila yang diberikan ke Pansus DPR adalah testimoni. Dia mengaku yang dia serahkan adalah data. Sedang catatan yang terbawa ikut diserahkan adalah konsep buku yang tengah dibuat seseorang untuk dirinya.
READ MORE >>

Kritik Invasi Israel Di Gaza, Turki Dituding Anti-Semit


TEL AVIV (SuaraMedia News) - Israel menuduh Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menghasut "anti-Semitisme" dengan membuat catatan tentang kejahatan perang terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.


Sebuah laporan baru yang disiapkan oleh kementerian luar negeri di Tel Aviv menuduh bahwa walaupun Erdogan menekankan bahwa anti-Semitisme adalah "kejahatan terhadap kemanusiaan," dia "secara tidak langsung menghasut dan mendorong" hal itu di Turki, harian Israel Haaretz melaporkan.

"Dalam perkiraan kami, sejak partainya memegang kekuasaan, Erdogan telah melakukan proses yang berkelanjutan ... penciptaan pandangan negatif Israel dalam opini publik Turki," melalui pembicaraan tanpa akhir penderitaan Palestina, berulang kali menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan bahkan "ekspresi dan hasutan anti-Semit,” laporan tersebut menuliskan.

Halaman tujuh laporan yang ditulis oleh Pusat Penelitian Politik telah dibagi ke Israel kedutaan dan konsulat di luar negeri.

"Untuk Erdogan dan beberapa dari orang-orang di sekelilingnya," laporan menyatakan, "Tidak ada perbedaan antara 'Israel' dan 'Yahudi,' dan karena itu, (mereka) anti-Israel dan kritiknya menjadi semangat anti-Yahudi."

"Turki hari ini, di bawah pimpinan AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan), berbeda dari Turki dengan mana Israel menempa hubungan strategis pada awal tahun 1990-an," laporan itu menyimpulkan.

Hubungan antara Israel dan Turki mulai menurun setelah Erdogan secara terbuka mengkritik keras Israel selama masa akhir 2008 serbuan ke Gaza dan menuduh rezim itu melakukan tindakan "barbar" terhadap warga sipil Palestina.

Laporan datang seminggu setelah wakil menteri luar negeri Israel yang membuat marah Turki dengan memanggil duta besar Ankara atas sebuah teguran publik yang memalukan. Dikatakan teguran itu menjelaskan kepada Turki bahwa harus ada batas terhadap kritiknya.

Deputi Menteri Luar Negeri memanggil Duta Besar Danny Ayalon Oguz Ahmet Celikkol untuk memprotes acara TV Turki karena menggambarkan agen-agen Israel sebagai oknum yang kejam, dan menolak menjabat tangannya seraya membuat dia untuk duduk di sofa yang rendah.

Israel terpaksa untuk meminta maaf setelah Turki mengancam akan memanggil ulang duta besar itu.

Laporan baru menyimpulkan bahwa Turki memandang insiden itu sebagai ''pukulan keras kepada kebanggaan negara, tetapi menambahkan bahwa Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan telah terlalu jauh dalam kritiknya tentang kebijakan Israel terhadap Palestina.

''Cara pejabat atas Turki, termasuk Erdogan, menangani krisis bisa menunjukkan bahwa Turki memahami bahwa mereka sudah melampaui garis merah dan batas luar dari pemerintah Israel kesabaran,'' tambah laporan itu.

Kutipan dari laporan yang diterbitkan di harian Haaretz dan dikonfirmasi oleh seorang pejabat Israel yang berbicara dengan syarat anonim karena ia membahas sebuah dokumen rahasia.

Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu menolak tuduhan tersebut. ''Untuk mengkritik Israel bukanlah anti-Semitisme,'' katanya kepada televisi NTV independen.

''Kritik terhadap kebijakan Israel tidak boleh diberi arti lain.'' Dia menyerukan Israel agar mencabut blokade Gaza.

Israel dan Turki telah menempa hubungan militer dan ekonomi dekat dalam beberapa dekade terakhir. Turki telah menjadi sekutu Israel yang langka dari dunia Muslim, sedangkan untuk Ankara aliansi itu telah meningkatkan hubungannya dengan Barat.

Hubungan kedua negara dipertegang dengan Turki yang telah membatalkan rencana latihan militer bersama dengan Israel pada bulan Oktober tahun lalu untuk memprotes serangan udara Israel di Jalur Gaza awal tahun ini. Turki memberitahu Israel mengenai pembatalan latihan Eagle Anatolian minggu lalu, Jerusalem Post melaporkan pada hari Minggu.

Turki telah menyatakan bahwa ia telah membatalkan latihan karena pesawat yang akan dikirimkan oleh Israel itu adalah pesawat yang sama dengan yang mengebom Jalur Gaza selama Operasi Cast Lead, kata laporan itu.

"Latihan itu ditunda karena keputusan Turki untuk mengubah komposisi peserta dan tidak membiarkan Angkatan Udara Israel untuk berpartisipasi, keputusan tersebut diberitahu hanya beberapa hari yang lalu," Jurubicara Kantor Angkatan Pertahanan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Hubungan antara negara-negara masih tegang," jelas seorang pejabat militer Israel. "Pengumuman tentang pembatalan itu tiba-tiba dan tak terduga."

Konflik kedua negara juga semakin diperuncing tindakan Deputi Menteri Luar Negeri Israel kepada Duta Besar Turki yang menempatkannya di sebuah sofa dengan posisi yang lebih rendah dalam sebuah pertemuan. (iw/pv/dn)
READ MORE >>

Selasa, 26 Januari 2010

Akhir 2010 Pemerintah Larang Iklan Rokok

Paling lambat akhir tahun 2010, pemerintah memberlakukan larangan, promosi, dan sponsor rokok. Rancangan sedang disiapkan

Hidayatullah.com— Peraturan pemerintah yang akan mengatur hal tersebut prosesnya sudah di Kementerian Hukum dan HAM. Pernyataan tersebut disampaikan Naydial Roesdal, Irjen Kemenkes, di sela-sela acara seminar “Larangan Iklan Rokok, Promosi dan Sponsor” di Jakarta, Senin (25/1). “Saya kira tahun ini sudah bisa diimplementasikan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sudoyo, Kasubbag Analisa Peraturan Perundangan Kementerian Kesehatan dalam acara Forum Nasional Aliansi Total Ban di Hotel Grand Flora hari Senin.

Menurut Sudoyo, Kementerian Kesehatan menyiapkan RPP tentang pengendalian dampak tembakau yang merevisi PP Nomor 19 Tahun 2003. Rancangan peraturan yang baru di antaranya akan mengatur larangan iklan, sponsor, dan promosi rokok di media massa.

Munculnya rancangan peraturan yang baru dilatari bahwa tembakau adalah juga termasuk ke dalam zat adiktif, seperti halnya alkohol dan psikotropika, sehingga rokok tidak boleh diiklankan.

"Sesuai Undang-Undang Kesehatan Pasal 113 ayat 2, secara justifikasi yuridis bahwa tembakau adalah zat adiktif," ujar Sudoyo.

Rancangan ini mendapat sambutan dan dukungan positif dari Komnas Perlindungan Anak (KPA) dan Aliansi Total Ban. Seperti diutarakan oleh Sekjen KPA Arist Merdeka Sirait, "RPP ini sangat baik karena peraturan sebelumnya belum memberikan perlindungan kepada anak-anak. Pasal tentang pelarangan iklan rokok belum diatur. Padahal sasaran iklan rokok adalah anak-anak dan remaja."

Saat ini rancangan peraturan sudah dikirim ke Menteri Hukum dan HAM tertanggal 15 Januari 2010, dan menunggu untuk ditindaklanjuti.

Pelarangan iklan rokok itu tidak hanya diberlakukan di ruang publik, namun juga di media massa.

“Kalau perlu, di bungkus rokok, peringatan bahaya merokok tidak dalam bentuk tulisan, tapi gambar paru-paru rusak atau janin rusak,” tegas Naydial Roesdal. [kaj/ti/www.hidayatullah.com]

READ MORE >>

Mahfudz: PKS Mengacu ke UU Bukan Koalisi

VIVAnews - Wakil Ketua Panitia Khusus Angket Kasus Bank Century, Mahfudz Siddiq, menegaskan partainya, Partai Keadilan Sejahtera, merujuk ke undang-undang dalam membahas kasus Century. PKS bekerja berdasarkan objektifitas masalah, bukan atas arahan koalisi pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


"Substansi masalah itu acuan dasarnya hasil audit BPK," kata Mahfudz. "Nah kami akan membuktikan apakah ada indikasi pelanggaran undang-undang dalam keseluruhan pelaksanaannya. Kalau ada ya kami akan katakan ada, kalau tidak ya kami katakan tidak ada," ujarnya di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 25 Januari 2010.

Kemudian, Mahfudz menegaskan, Angket Century ini tidak terkait dengan koalisi. Bank Indonesia itu institusi di luar eksekutif. "BI itu dipilih oleh DPR bukan oleh presiden," ujar Mahfudz.

Pansus, kata Mahfudz, menyelidiki fakta pelanggaran perundang-undangan. "Penyelesaian pertama kan penyelesaian hukum. Fakta hukum atau bukti materiil terjadi pelanggaran perundang-undangan, nanti DPR sebagai lembaga politik menyikapi secara politik seperti apa," ujarnya.

Jadi, PKS akan siap berbeda kebijakan dengan koalisi? "Koalisi kan bukan acuan pengambilan keputusan," ujarnya. Kebijakan itu bisa dijadikan pertimbangan. "Tapi penyikapan politik kan juga tidak bisa bertabrakan fakta-fakta hukum."
READ MORE >>

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Ulama Tanah Air

Nama Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari hingga kini masih melekat di hati masyarakat Martapura, Kalimantan Selatan, meski putra Banjar kelahiran Desa Lok Gabang, 19 Maret 1710 M, itu telah meninggal sejak 1812 M silam. Ia meninggalkan banyak jejak dalam bentuk karya tulis di bidang keagamaan. Karya-karyanya bak sumur yang tak pernah kering untuk digali hingga generasi kini. Tak mengherankan bila seorang pengkaji naskah ulama Melayu berkebangsaan Malaysia menjulukinya sebagai ‘Matahari Islam Nusantara’. ‘Matahari’ itu terus memberikan pencahayaan bagi kehidupan umat Islam.


Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, tulis situs wikipedia, adalah pelopor pengajaran Hukum Islam di Kalimantan Selatan. Ia sempat menuntut ilmu-ilmu agama Islam di Mekkah. Sekembalinya ke kampung halaman, hal pertama yang dikerjakannya adalah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama Dalam Pagar.

Kisah tempat pengajian ini diuraikan dalam buku seri pertama Intelektual Pesantren: Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di Era Pertumbuhan Pesantren, terbitan Diva Pustaka, Jakarta. Mulanya, tulis buku itu, lokasi ini berupa sebidang tanak kosong yang masih berupa hutan belukar pemberian Sultan Tahmid Allah, penguasa Kesultanan Banjar saat itu. Syekh Arsyad menyulap tanah tersebut menjadi sebuah perkampungan yang di dalamnya terdapat rumah, tempat pengajian, perpustakaan, dan asrama para santri.

Sejak itu, kampung yang baru dibuka tersebut didatangi oleh para santri dari berbagai pelosok daerah. Kampung baru ini kemudian dikenal dengan nama kampung Dalam Pagar. Di situlah diselenggarakan sebuah model pendidikan yang mengintegrasikan sarana dan prasarana belajar dalam satu tempat yang mirip dengan model pesantren. Gagasan Syekh Muhammad Arsyad ini merupakan model baru yang belum ada sebelumnya dalam sejarah Islam di Kalimatan masa itu.

Pesantren yang dibangun di luar kota Martapura ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses belajar mengajar para santri. Selain berfungsi sebagai pusat keagamaan, di tempat ini juga dijadikan pusat pertanian. Syekh Muhammad Arsyad bersama beberapa guru dan muridnya mengolah tanah di lingkungan itu menjadi sawah yang produktif dan kebun sayur, serta membangun sistem irigasi untuk mengairi lahan pertanian.
Tidak sebatas membangun sistem pendidikan model pesantren, Syekh Muhammad Arsyad juga aktif berdakwah kepada masyarakat umum, dari perkotaan hingga daerah terpencil. Kegiatan itu pada akhirnya membentuk perilaku religi masyarakat. Kondisi ini menumbuhkan kesadaran untuk menambah pengetahuan agama dalam masyarakat.

Dalam menyampaikan ilmunya, Syekh Muhammad Arsyad sedikitnya punya tiga metode. Ketiga metode itu satu sama lain saling menunjang. Selain dengan cara bil hal, yakni keteladanan yang direfleksikan dalam tingkah laku, gerak gerik, dan tutur kata sehari-hari yang disaksikan langsung oleh murid-muridnya, Syekh Muhammad Arsyad juga memberikan pengajaran dengan cara bil lisan dan bil kitabah. Metode bil lisan dengan mengadakan pengajaran dan pengajian yang bisa disaksikan diikuti siapa saja, baik keluarga, kerabat, sahabat, maupun handai taulan, sedangkan metode bil kithabah menggunakan bakatnya di bidang tulis menulis.

Dari bakat tulis menulisnya, lahir kitab-kitab yang menjadi pegangan umat. Kitab-kitab itulah yang ia tinggal setelah Syekh Muhammad Arsyad utup usia pada 1812 M, di usia 105 tahun. Karya-karyanya antara lain, Sabilal Muhtadin, Tuhfatur Raghibiin, Al Qaulul Mukhtashar, di samping kitab Ushuluddin, kitab Tasauf, kitab Nikah, kitab Faraidh, dan kitab Hasyiyah Fathul Jawad. Karyanya paling monumental adalah kitab Sabilal Muhtadin yang kemasyhurannya tidak sebatas di daerah Kalimantan dan Nusantara, tapi juga sampai ke Malaysia, Brunei, dan Pattani (Thailand Selatan).

Anak Cerdas dari Lok Gabang
Sekali waktu, Sultan Kerajaan Banjar, Sultan Tahmidullah, berkunjung ke kampung-kampung yang ada di wilayahnya. Tiba kampung Lok Gabang, ia terkesima melihat lukisan yang indah. Setelah bertanya, dia mengetahui pelukisnya bernama Muhammad Arsyad, seorang anak berusia tujuh tahun. Tertarik dengan kecerdasan dan bakat anak kecil itu, Sultan berniat mengasuhnya di istana.

Mulanya, Abdullah dan Siti Aminah, kedua orangtua Arsyad, enggan melepas anak sulungnya itu. Tapi atas pertimbangan masa depan si buah hati, keduanya pun menganggukkan kepala. Di istana, Arsyad kecil bisa membawa diri, selalu menunjukkan keluhuran budi pekertinya. Sifat-sifat terpuji itu membuat ia disayangi warga istana. Bahkan, Sultan memperlakukannya seperti anak kandung.

Beranjak dewasa, Arsyad dikawinkan dengan Bajut, seorang perempuan yang solehah. Ketika Bajut tengah mengandung anak pertama, terlintas di benak Arsyad untuk menuntut ilmu di Tanah Suci Mekkah. Sang istri tidak keberatan demi niat suci suami, meski dengan perasaan berat. Setelah mendapat restu Sultan, Arsyad berangkat untuk mewujudkan cita-citanya.

Begitulah sepenggal kisah perjalanan hidup Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, ulama besar kelahiran Lok Gabang, Martapura, 19 Maret 1710 M. Ia adalah pengarang Kitab Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi rujukan Hukum Fiqih di Asia Tenggara.

Perdalam Ilmu Agama
Di Tanah Suci, Arsyad memperdalam ilmu agama. Guru-gurunya, antara lain Syekh Athoillah bin Ahmad al Mishry, al Faqih Syekh Muhammad bin Sulaiman al Kurdi, dan al 'Arif Billah Syekh Muhammad bin Abd Karim al Samman al Hasani al Madani. Namanya terkenal di Mekkah karena keluasan ilmu yang dimiliki, terutama ilmu Qiraat. Ia bahkan mengarang kitab Qiraat 14 yang bersumber dari Imam Syatibi. Uniknya, setiap juz kitab tersebut dilengkapi dengan kaligarafi khas Banjar.

Menurut riwayat, selama belajar di Mekkah dan Madinah, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari belajar bersama tiga orang Indonesia lainnya: Syekh Abdul Shomad al Palembani (Palembang), Syekh Abdul Wahab Bugis, dan Syekh Abdul Rahman Mesri (Betawi). Mereka berempat dikenal dengan ‘Empat Serangkai dari Tanah Jawi’ yang sama-sama menuntut ilmu di al Haramain al Syarifain. Belakangan, Syekh Abdul Wahab Bugis kemudian menjadi menantunya karena kawin dengan anak pertama Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Setelah lebih dari 30 tahun menuntut ilmu, timbul hasratnya untuk kembali ke kampung halaman. Sebelum sampai di tanah kelahirannya, Syekh Arsyad singgah di Jakarta. Ia menginap di rumah salah seorang temannya waktu belajar di Mekkah. Bahkan, menurut kisahnya, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sempat memberikan petunjuk arah kiblat Masjid Jembatan Lima di Jakarta sebelum kembali ke Kalimantan.

Ramadhan 1186 H bertepatan dengan 1772 M, Syekh Arsyad tiba di kampung halamannya di Martapura, pusat Kerajaan Banjar masa itu. Raja Banjar, Sultan Tamjidillah, menyambut kedatangannya dengan upacara adat kebesaran. Segenap rakyat mengelu-elukannya sebagai seorang ulama ‘Matahari Agama’ yang cahayanya diharapkan menyinari seluruh Kerajaan Banjar.

Syekh Arsyad aktif melakukan penyebaran agama Islam di Kalimantan. Tak hanya dalam bidang pendidikan dengan mendirikan pesantren lengkap sarana dan prasarananya, termasuk sistem pertanian untuk menopang kehidupan para santrinya, tapi juga berdakwah dengan mengadakan pengajian, baik di kalangan istana maupun masyarakat kelas bawah.

Lebih 40 tahun Syekh Arsyad melakukan penyebaran Islam di daerah kelahirannya, sebelum maut menjemputnya. Dia meninggal pada 1812 M di usia 105 tahun. Sebelum wafat, dia sempat berwasiat agar jasadnya dikebumikan di Kalampayan bila sungai dapat dilayari atau di Karang Tengah, tempat istrinya, Bujat, dimakamkan bila sungai tidak bisa dilayari. Namun karena saat meninggal air sedang surut, maka ia dikebumikan Kalampayan, Astambul, Banjar, Kalimantan Selatan. Di daerah yang terletak sekitar 56 km dari kota Banjarmasin itulah jasad Datuk Kalampayan – panggilan lain anak cerdas kelahiran Lok Gabang – ini dikebumikan.

Sabil Al-Muhtadin
Alasan utama penulisan kitab ini oleh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, karena adanya kesulitan umat Islam Banjar dalam memahami kitab-kitab fikih yang ditulis dalam bahasa Arab.

Buku-buku yang membahas masalah fikih (ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji) di Indonesia cukup banyak. Jumlahnya bisa mencapai ribuan, baik yang ditulis ulama asal Timur Tengah, ulama Nusantara, maupun para ilmuwan kontemporer yang memiliki spesifikasi tentang keilmuan dalam bidang fikih atau hukum Islam.

Dari berbagai buku-buku fikih yang ada, salah satunya adalah kitab Sabil al-Muhtadin li al-Tafaqquh fi Amr Al-Din (Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk agar menjadi faqih (alim) dalam urusan agama.

Kitab ini ditulis dalam bahasa Arab-Melayu dan merupakan salah satu karya utama dalam bidang fikih bagi masyarakat Melayu. Kitab ini ditulis setelah Syekh Muhammad Arsyad mempelajari berbagai kitab-kitab fikih yang ditulis para ulama terdahulu, seperti kitab Nihayah al-Muhtaj yang ditulis oleh Syekh al-Jamal al-Ramly, kitab Syarh Minhaj oleh Syekh al-Islam Zakaria al-Anshary, kitab Mughni oleh Syekh Khatib Syarbini, kitab Tuhfah al-Muhtaj karya Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, kitab Mir’atu al-Thullab oleh Syekh Abdurrauf al-Sinkili, dan kitab Shirat al-Mustaqim karya Nurruddin al-Raniri.

Selain itu, ada alasan utama yang dilakukan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari saat menulis kitab ini. Sebuah sumber menyebutkan, pada awalnya, keterbatasan (kesulitan) umat Islam di Banjar (Melayu) dalam mempelajari kitab-kitab fikih yang berbahasa Arab. Maka itu, masyarakat Islam di Banjar berusaha mempelajari fikih melalui kitab-kitab berbahasa Melayu. Salah satunya adalah kitab Shirat al-Mustaqim yang ditulis Syekh Nurruddin al-Raniri.

Kitab Shirat al-Mustaqim-nya al-Raniri ini juga ditulis dalam bahasa Arab-Melayu yang lebih bernuansa bahasa Aceh. Namun, hal itu juga menimbulkan kesulitan bagi masyarakat Islam Banjar untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, atas permintaan Sultan Banjar (Tahmidullah), Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari kemudian menuliskan sebuah kitab fikih dalam bahasa Arab-Melayu yang lebih mudah dipahami masyarakat Islam Banjar.

Dalam mukadimah kitab Sabil al-Muhtadin, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari menyatakan bahwa karya ini ditulis pada 1193/1779 M atas permintaan Sultan Tahmidullah dan diselesaikan pada 1195/1781 M.

Secara umum, kitab ini menguraikan masalah-masalah fikih berdasarkan mazhab Syafi’i dan telah diterbitkan oleh Darul Ihya al-Kutub al-Arabiyah. Kitab Sabil al-Muhtadin ini terdiri atas dua jilid.

Seperti kitab fikih pada umumnya, kitab Sabil al-Muhtadin ini juga membahas masalah-masalah fikih, antara lain, ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji.

Kitab ini lebih banyak menguraikan masalah ibadah, sedangkan muamalah belum sempat dibahas. Walaupun begitu, kitab ini sangat besar andilnya dalam usaha Syekh Arsyad menerapkan hukum Islam di wilayah Kerajaan Banjar sesuai anjuran Sultan Tahmidullah yang memerintah saat itu.

Kontekstual
Menurut Najib Kailani, koordinator Bidang Media dan Budaya, Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, dalam artikelnya yang berjudul "Ijtihad Zakat dalam kitab Sabil al-Muhtadin," menyatakan, ”Meskipun ditulis pada abad ke-18, terdapat banyak sekali pemikiran cemerlang Syekh Arsyad dalam kitab ini yang sangat kontekstual di era sekarang. Satu di antara gagasan brilian di dalam kitab Sabil al-Muhtadin adalah pandangan beliau tentang zakat.”

Dicontohkan Kailani, pada pasal tentang orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahik), terdapat pandangan dan pemikiran Syekh Muhammad Arsyad yang sangat progresif dan melampaui pemikiran ilmuwan pada zaman itu.

Syekh Arsyad al-Banjari menyatakan, ”Fakir dan miskin yang belum mampu bekerja baik sebagai pengrajin maupun pedagang, dapat diberikan zakat sekira cukup untuk perbelanjaannya dalam masa kebiasaan orang hidup. Misalnya, umur yang biasa ialah 60 tahun. Kalau umur fakir atau miskin itu sudah mencapai 40 tahun dan tinggal umur biasa (harapan hidup) 20 tahun. Maka, diberikan zakat kepadanya, sekira cukup untuk biaya hidup dia selama 20 tahun.”

Dan, yang dimaksud dengan diberi itu bukan dengan emas maupun perak yang cukup untuk masa itu, tetapi yang bisa dipergunakan untuk membeli makan dalam masa yang disebutkan di atas. Maka, hendaklah dibelikan dengan zakat tadi dengan izin Imam, seperti kebun yang sewanya memadai atau harga buahnya untuk belanjanya di masa sisa umur manusia secara umum agar ia menjadi mampu dengan perantaraan zakat. Lalu, kebun itu dimiliki dan diwariskannya kepada keluarganya karena kemaslahatannya kembali kepadanya dan kepada mustahik yang lain. Inilah tentang fakir dan miskin yang tidak mempunyai kepandaian dan tidak bisa berdagang.

Menurut Kailani, pandangan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari ini, tampak telah melampaui zamannya. ”Sangat jelas bahwa pijakan gagasan ini adalah konsep kemaslahatan umum (maslahah al-ammah), di mana zakat tidak sekadar dimaknai sebagai pemberian karitatif, lebih jauh ia merupakan satu mekanisme keadilan sosial, yaitu supaya harta tidak hanya terputar di kalangan orang kaya semata,” ujar Kailani.

”Beliau memberi contoh dengan pengelolaan kebun yang manfaatnya bisa menghidupi keluarga sang penerima zakat dan seterusnya, sampai anak cucunya dan penerima zakat lainnya. Pandangan ini tampak sejalan dengan konsep negara kesejahteraan (welfare-state) di Eropa, di mana negara menjamin kesejahteraan warga negaranya yang belum memperoleh pekerjaan layak,” tambahnya.

Beberapa ijtihad zakat sudah digulirkan para pemikir Muslim kontemporer, seperti Yusuf al-Qaradhawi tentang zakat profesi atau Masdar Farid Mas’udi mengenai zakat yang ditransformasikan menjadi pajak dan lain sebagainya. Mengangkat kembali gagasan Syekh Arsyad dalam konteks kini, paling tidak mendorong kembali upaya-upaya reinterpretasi kontekstual makna zakat dalam kehidupan Muslim kontemporer.

Berdasarkan contoh di atas, kata Kailani, tentunya sangat penting bagi umat Islam di Indonesia untuk menelisik ulang khazanah tradisi Islam Nusantara yang ditulis oleh ulama-ulama besar sejak abad ke-13 hingga ke-20, saat banyak gagasan cemerlang yang terlontar melampaui zamannya.

Seperti diketahui, kitab Sabil al-Muhtadin ini tak hanya menjadi referensi ilmu fikih bagi umat Islam di Banjar (Kalimantan Selatan), tetapi juga bagi masyarakat Melayu lainnya, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, hingga Thailand.

”Sudah saatnya kita membuang sikap apriori terhadap tradisi klasik, terutama karya-karya ulama Nusantara sebagai ketinggalan zaman dan tidak sesuai dengan problem kekinian. Dari contoh gagasan Syekh Arsyad di atas, menyadarkan kita betapa banyak kekayaan gagasan Islam Nusantara yang bisa dikembangkan kembali untuk konteks keindonesiaan sekarang,” kata Kailani.

Hal ini sejalan dengan gagasan dan pemikiran yang dilakukan oleh Departemen Agama yang kini tengah mentahkik karya-karya ulama Nusantara. Tujuannya, agar umat Islam Indonesia mengenal dengan baik ulama-ulama Nusantara dan karya-karyanya. (rpb) www.sauaramedia.com

READ MORE >>

pks : Pemerintah Harus Angkat Guru Honorer



Jakarta – Persoalan status guru honorer yang jumlahnya kian bertambah kembali menjadi perhatian publik. Berdasarkan data yang diambil dari Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional, tahun 2008, jumlah guru honorer sebanyak 2,67 juta. Oleh karena itu, Pemerintah harus mempertimbangkan para guru honorer diangkat jadi calon pegawai negeri sipil.

“Untuk pemenuhan Standar Nasional Pendidikan, Pemerintah perlu mengangkat para guru honorer menjadi PNS. Tentunya pengangkatan ini harus sesuai dengan ketentuan,” kata Anggota Komisi X dari FPKS Raihan Iskandar usai rapat Komisi X dengan Kemendinas di Gedung DPR, Senin(25/1).

Raihan prihatin, meski memiliki kewajiban mendidik yang sama, namun hak yang diterima guru honorer berbeda dengan guru yang sudah menjadi PNS. Guru honorer hanya mengandalkan honor dari sekolah saja. Belum lagi guru honorer yang ada di daerah terpencil, nasib mereka lebih tidak menentu lagi.

“Sehingga timbul kesan bahwa mereka dianaktirikan dan diperlakukan tidak adil. Yang lebih parah, ada guru honorer yang hanya mendapatkan Rp 200 ribu per bulan. Padahal, menurut Pasal 15 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Satuan Pendidikan yang mengangkat guru, wajib memberi gaji sesuai peraturan perundang-undangan,” ungkap anggota Komisi X Dapil Aceh ini.

Menurut Raihan, kesejahteraan guru harus menjadi perhatian serius baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Selain menjalankan amanat UU, pemenuhan kesejahteraan tenaga kependidikan masuk dalam salah satu Standar Nasional Pendidikan yang diterbitkan pemerintah.

“Sebelumnya pemerintah mengabaikan keputusan MA tentang Ujian Nasional. Jadi jangan sampai pemerintah melanggar peraturannya lagi dengan mengabaikan hak-hak guru yang seharusnya bias diangkat menjadi PNS,” pungkas Raihan.
READ MORE >>

PKS : Usut tuntas dugaan adanya mobilisasi PNS

Mobilisasi PNS Jelang Pilwalkot

BALAI KOTA - Ditengarai melakukan mobilisasi lurah untuk persiapan Pilwalkot, Camat Semarang Utara, Bambang Purnomo Adji angkat bicara. Ia mengatakan, adanya informasi yang menyebutkan dirinya melakukan mobilisasi itu diketahui dari salah satu stafnya. Informasi mengenai dugaan mobilisasi itu beredar lewat pesan pendek (SMS) berantai di masyarakat itu.



a menilai dugaan tersebut berasal dari adanya salah persepsi. Sebagai camat yang memangku suatu wilayah, ia menandaskan, posisinya tetap netral. Hanya saja ketika ada salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang ingin melaksanakan kegiatan, khususnya di wilayahnya, maka ia memang akan melakukan sejumlah persiapan.

‘’Entah itu pasangan calon membutuhkan tempat untuk kegiatan bakti sosial atau kegiatan lainnya. Sikap itu dilakukan sama untuk semua pasangan calon,’’ katanya, Senin (25/1).

Ia menegaskan, sebagai camat ia adalah fasilitator. Posisi demikian, ia akui cukup riskan, karena yang dilayani adalah tidak hanya satu calon. Terlebih ada beberapa birokrat yang menyatakan maju. ‘’Yang penting apa yang saya lakukan itu sudah sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi—Red) sebagai camat,’’ paparnya.
Respons Keras Terkait penilaian pemanfaatan pemberian dana kontingensi ke masyarakat dengan ditumpangi ‘’pesan sponsor’’ calon wali kota, ia menyatakan, hal itu tidak mungkin terjadi. ‘’Pasalnya, pencairan dana kontingensi itu langsung dilakukan Pemkot kepada panitia program pembangunan, yakni masyarakat,’’ tandas Bambang.

Plt Sekda, Harini Krisniati mengatakan, siapa pun calon wali kotanya agar memiliki komitmen untuk tidak menjadikan birokrat (PNS) sebagai komoditas. Apalagi posisi birokrat itu adalah jabatan pelayan publik. Ia membantah adanya kasus mobilisasi massa untuk kepentingan Pilwalkot oleh salah satu calon.
‘’Tidak ada mobilisasi massa. Kalau pun ada, jangan pilih mereka yang terbukti menjadikan PNS sebagai komoditas,’’ tandasnya.

Sementara itu, dugaan adanya mobilisasi PNS untuk mendukung salah satu calon dalam Pilwakot Semarang 2010 mendapat respons keras dari DPRD Kota Semarang. Fraksi PKS pun menuangkannya dalam Rapat Paripurna Penyampaian Pandangan Akhir Fraksi tentang RAPBD 2010. PKS mendesak Pemkot untuk mengusut tuntas isu tersebut.

Ketua FPKS, Imam Marjuki mengatakan, mobilisasi jelas melanggar hukum serta memperburuk citra PNS. Lebih ironis lagi, jika mobilisasi dilakukan lebih dari satu calon maka PNS akan terpecah belah.

’’Wali Kota harus bisa mengeluarkan Perwal khusus larangan PNS terjun dalam politik praktis disertai sanksi tegas. Kemudian menyebarluaskan perwal tersebut kepada PNS di semua tingkatan hingga kelurahan,’’ katanya.

Hal itu penting mengingat banyaknya calon yang berasal dari unsur birokrat dalam Pilwalkot kali ini. Anggota Komisi A, Novriadi menyatakan hal senada. Ia meminta Inspektorat untuk bisa tegas bertindak menyikapi persoalan ini. Mobilisasi PNS ini bukan hanya dalam kaitan menjadi tim sukses. Namun juga pengorganisasian PNS di kelurahan-kelurahan agar membuat proposal fiktif. Proposal tersebut dimintakan bantuan ke Pemkot untuk disalurkan ke tim sukses.

’’Calon yang posisinya sebagai birokrat, tentu akan sangat mudah untuk mencairkan dana yang diajukan oknum kelurahan atau kecamatan. Ini membuka peluang proposal fiktif masuk Pemkot demi mendapatkan dana,’’ katanya. (H22,H54-87)

READ MORE >>

Senin, 25 Januari 2010

PKS: Koalisi Bukan Acuan Solusi Century

INILAH.COM, Jakarta - PKS menegaskan bahwa koalisi bersma Partai Demokrat bukan menjadi acuan penyelesaian kisruh skandal Bank Century yang kini tengah ditangani Pansus di DPR.

"Koalisi kan bukan acuan pengambilan keputusan. memberikan pertimbangan tambahan untuk penyikapan politik. Tapi penyikapan politik kan juga tidak bisa bertabrakan fakta-fakta hukum," mantan Ketua FPKS Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/1).

PKS, menurut Mahfduz, bekerja berdasarkan objektifitas substansi masalah. Substansi masalah itu acuan dasarnya hasil audit BPK. Akan membuktikan apakah ada indikasi pelanggaran uu dalam keseluruhan pelaksanaannya.

"Kalau ada ya kita akan katakan ada, kalau tidak ya kita katakan tidak ada. Tidak ada kaitan dengan koalisi. BI itu institusi di luar eksekutif, BI itu dipilih oleh DPR bukan oleh presiden," kata Wakil Ketua Pansus ini.

Menurut dia, PKS sebenarnya bukan mempersoalkan bailout itu legalatau tidak legal. Karena kebijakan bailout itu memang punya payung hukum perppu JPSK nomor 4/2008 walaupun kemudian jika ditolak oleh DPR Perppu tidak berlaku ketika itu ditolak.

Menurut Mahfudz, yang menjadi fokus kesimpulan sebenarnya bukan bailout ini legal tidak legal, bukan itu. Tapi apakah penyelamatan Bank Century yang dimulai dari penurunan FPJP yang Rp 600 miliar lebih

itu diikuti penurunan PMS Rp 6,7 t itu dan tindakan-tindakan berikutnya melanggar perundang-undangan atau tidak.

"Sepanjang kebijakan itu diambil saat perppu berlaku, itu legal. Tapi sesuatu yang legal tidak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan undang-undang kan," tandasnya. [mev/ikl]

READ MORE >>

Erdogan, Penjual Roti yang Jadi Ikon Pemimpin Dunia Islam

Jakarta, RMOL. Dunia mencatat Perdana Menteri Turki Recep Tayyep Erdogan sebagai pemimpin kharismatik dan disegani. Ia bukan saja dielu-elukan oleh rakyatnya di dalam negeri sebagai "satrio piningit" yang berhasil mengeluarkan Turki dari kemelut kriris dan mengupayakan perbaikan, kemajuan, serta kemakmuran, tetapi juga disanjung pula oleh dunia luar, utamanya dunia Islam, sebagai sosok dan ikon pemimpin pemberani.


Atas berbagai prestasi dan pencapaian yang berhasil dilakukan, Erdogan pun dianugerahi King Faisal International Prize (KFIP, Jaizah al-Malik Faishal al-'Alamiyyah) pada tahun 2010 ini untuk bidang pelayanan dunia Islam (Khidmah al-Islam).

Sekjen KFIP Abdullah al-Utsaimain mengatakan Erdogan patut dinobatkan sebagai peraih KFIP karena berbagai terobosan dan prestasinya selama memimpin beberapa jabatan, di antaranya Wali Kota Istanbul, Ketua Partai Adalet ve Kalikinma, hingga Perdana Menteri Turki.

Ketika Erdogan menjadi Wali Kota Istanbul di akhir dekade 90-an, ia berhasil mengembangkan bekas ibu kota imperium Ottoman (Utsmaniyyah) itu yang kehilangan ruh dan gairahnya pasca bercokolnya rezim sekuler Ataturk. Kebersihan, ketertiban, membaiknya pelayanan, pemberantasan korupsi, hingga berkurangnya arus kemacetan merupakan beberapa prestasi Erdogan saat memimpin kota Istanbul.

Pada tahun 2001, Erdogan mendirikan Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan bersama Abdullah Gul (kini Presiden Turki) dan Bulent Irinc (mantan Ketua Parlemen Turki). Setahun pasca pendiriannya, yaitu pada pemilu yang digelar pada medio 2002, AKP menuai kemenangan yang mengejutkan. Kemenangan tersebut mengantarkan Erdogan menjadi PM Turki dan Irinc sebagai Ketua Parlemen Turki. Kemenangan gemilang AKP juga berlanjut pada pemilu 2007, bahkan mengantarkan Abdullah Gul menjadi Presiden Turki.

Terkait partai diriannya, Erdogan menegaskan jika partainya sama sekali bukan partai Islam, tetapi partai sekuler yang menghormati agama. Meski demikian, tak ada yang meragukan jika Erdogan adalah sosok Hoja (Kiyai) dan AKP adalah partai berspirit Islam-moderat. Dalam hal ini, mungkin Erdogan ingin bermain mulus dengan sistem negara yang ultra-konservatif-sekuler, sekaligus tak ingin dicurigai oleh Uni Eropa dan Amerika, agar menuai simpati.

Sejak dipimpin oleh Erdogan dan AKP, Turki yang semula berhaluan sekuler-radikal perlahan-lahan mulai berubah. Hawa keislaman yang semula sangat tabu karena digerus oleh ideologi sekuler pemerintah, perlahan mulai menggeliat dan kembali menemukan gairahnya.

Tak hanya itu saja, Erdogan juga berhasil menciptakan "keajaiban" di dalam negeri. Ekonomi Turki yang semula morat-marit, segera pulih. Inflasi terkendali dan menurun tajam: sekarang di bawah 8 persen/tahun. Perekonomian tumbuh konsisten 7 persen sampai 8 persen/tahun. Pengangguran berkurang, bahkan standar upah minimun pekerja dinaikkan. Mata uang Lira juga menguat. Bayangkan: kurs Lira Turki yang semula bernilai jutaan di hadapan dolar Amerika menjadi 1 dolar Amerika kini senilai 1,5 Lira Turki saja.

Perundingan dan langkah Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa pun mengalami perkembangan yang sangat signifikan di masa pemerintahan Erdogan. Maka, berbagai macam reformasi dilakukan sebagai pra-syarat dan standar menjadi bagian masyarakat Eropa yang civilized (mutamaddin), mulai dari soal HAM, pendidikan, undang-undang, dan birokrasi.

Salah satu dampak positif dari reformasi ini adalah terbukanya pintu kesetaraan dan keadilan bagi ras-ras minoritas di Turki yang semula terpinggirkan, utamanya ras Kurdi yang dicap sebagai pemberontak dan musuh negara. Bahasa Kurdi yang semula dilarang dipergunakan di khalayak umum pun diperbolehkan. Kran perundingan dengan sayap Kurdistan pun dibuka lebar.

Atas berbagai macam prestasi itulah, Erdogan mendapatkan tempat dan kepercayaan di hati rakyatnya. Erdogan menjadi idola dan pahlawan rakyat. Simpatisan AKP pun kian berlipat dan kembali memenangkan pemilu di tahun 2007. Erdogan kembali dipilih sebagai PM dan Abdullah Gul terpilih sebagai Presiden.

Selanjutnya, Turki mulai bermain di kancah internasional dengan melakukan berbagai macam manuver politik luar negeri yang mengejutkan. Ahmet Davutoglu, Menteri Luar Negeri Turki yang juga professor bidang politik, menegaskan bahwa Turki tidak akan menjadi penonton dan pengikut, tetapi menjadi pemain, penentu kebijakan, dan pengubah. [fik]
READ MORE >>

Sistem kependudukan Indonesia, Korea,dan Facebook


Kita tahu bahwa struktur keragaman masyarakat Indonesia sangat kompleks, jika dilihat secara horizontal memiliki kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan primordialisme. Dan secara vertikal,adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan bawah.

Dari kenyataan ini tentu menjelaskan betapa sulitnya membangun negara ini jika tanpa adanya sistem administrasi kependudukan yang terintegrasi dengan baik.

Karena kenyataannya hingga saat ini belum memiliki satu sistem administrasi kependudukan yang tertib dan dapat menunjang pelayanan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat.alias masih semrawut , meskipun segala macam cara dan sistem sudah pernah dicoba, dari SIMDUK, dan SIM-sim yang lainnya, tapi masih belum memberikan solusi yang memuaskan

Ditambah lagi faktor lajunya pertambahan penduduk yang tak terkendali dan buruknya administrasi ketatanegaraan dan kependudukan Indonesia telah memicu banyak hal, seperti masalah sosial, yang tidak diharapkan, antara lain : meningkatnya kejahatan akibat kemiskinan, kepemilikan kartu identitas (KTP) ganda, dan bahkan hak suara ganda saat pemilihan umum, termasuk KTP ganda seperti pemilu 2009 lalu.

Sementara di negara maju, sistem kependudukan sangat bagus. Setiap penduduk yang baru lahir, sudah mendapatkan nomor induk penduduk, yang berlaku secara menyeluruh, dan terintegrasi. Jika ingin mengetahui indentitas seseorang, cukup mengakses nomor induknya. Tapi informasi ini tidak sembarang orang boleh mengaksesnya, ada aturannya.

Itu kalau di negara yang sudah maju. Sebagai contoh negara Korea Selatan, negara ini menerapkan sistem informasi terintegrasi dengan sangat baik. Semua sistem terintegrasi dengan server utama.... Jangankan untuk membuat kartu identitas ganda, bahkan ketika kita membuat sebuah kartu diskon belanja pun identitas kita harus sesuai dengan database yang tersimpan di server kependudukan. Jika data tidak sesuai, tentunya aplikasi kita akan ditolak

Ngelirik Negara Facebook
Facebook, sebuah situs jaringan sosial terbesar di dunia saat ini, sampai saat ini telah memiliki anggota sekitar 350 juta orang dan akan terus bertambah. Masalah kehebatan sistem administrasi jangan ditanya lagi, belum pernah terdengar ada pejabat facebook yang korupsi ataupun mencuri aset kekayaan negara online ini .
Penduduk negara facebook dari berbagai macam Ras, Agama,Status sosial, Etika dan Budaya, tapi belum pernah terdengar ada konflik antar budaya di negeri facebook ini

Memikirkan Negara Indonesia
Jika kita bandingkan, penduduk Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih sedikit dari penduduk Facebook, yaitu sekitar 230 juta jiwa

Jika Facebook dan juga Korea Selatan berhasil menerapkan sebuah sistem informasi terintegrasi dengan baik, kenapa tidak dengan Indonesia?
Referensi :beritanet.com

BTW gimana kabarnya kartu tanda penduduk (KTP) dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) sekarang, atau KTP online itu... masih jalankah?

politikana.com
READ MORE >>

PKS Konsolidasi 1.000 Kader

Pilwakot Semarang

BANYUMANIK- (SuaraMerdeka)Menghadapi Pilwalkot, PKS benar-benar mengambil langkah serius untuk memantapkan calon yang diusung, Ari Purbono. Minggu (24/1), partai berbasis massa tersebut mengumpulkan lebih 1.000 kadernya untuk konsolidasi pemenangan Pilwalkot di Gedung LPMP Srondol.


Ketua Tim Pemenangan Tingkat Kota, Agung Budi Margono mengatakan, pengumpulan massa kader partai itu sebagai awal mulainya mesin politik bekerja di masyarakat. Para kader, hingga tingkat kelurahan dan kecamatan, dikerahkan dengan strategi yang telah ditetapkan.

’’Kami undang semua kader penggerak dan kami konsolidasi juga struktur Kecamatan, selanjutnya DPC (kecamatan) yang akan menggerakkan DPRa (kelurahan),” kata Agung.

Dia menegaskan, target H2 atau wakil wali kota bukanlah sebuah ambisi. Menurut dia, itu sebagai bentuk keseriusan PKS dalam menuju perubahan di kota Semarang.

Pengusungan calon tersebut sebagai tindak lanjut amanah musyawarah daerah (musda) tahun 2006. Salah satu rekomendasi yang muncul dalam musda adalah menempatkan salah satu kader dalam eksekutif. ’’Jadi kami akan mewujudkan amanah ini, sekali lagi kami menginginkan ada perubahan di Kota Semarang,” tandas Agung.

Kemungkinan

Terkait belum jelasnya mitra koalisi karena PKS tidak mampu untuk maju sendiri dalam pencalonan, Agung juga belum memaparkan secara pasti. Menurutnya masih ada sejumlah kemungkinan. ’’Yang pasti kekuatan PKS solid dan ini bisa diandalkan,’’ katanya.

Tentang calon wali kota yang akan disandingkan dengan Ari Purbono, Agung BM menyatakan siap menerima siapapun. ”Yang penting satu visi dulu tentang Kota Semarang, kemudian kapasitasnya memenuhi, selanjutnya kami bicara penerimaan masyarakat, kemampuan pembiayaan kampanye, dan seterusnya,î tutup Agung.

Di hadapan lebih 1.000 kader, Ari Purbono memantapkan target politik PKS. Ia memaparkan pascadeklarasi dirinya sebagai calon wakil wali kota dalam Pilwalkot 2010, ada sejumlah respon masyarakat yang mulai menimpa dirinya.
Ada beberapa acara pengajian yang membatalkan kehadirannya, setelah tahu Ari Purbono akan maju dalam pilwalkot. ’’Ini isyarat kemenangan,î tutur Ari.

Terpisah, bakal calon wali kota Soemarmo HS terus memperluas dukungan. Selain elemen masyarakat, partai juga didekati. Di Hotel Grasia, kemarin, Partai Bulan Bintang (PBB) mendeklarasikan dukungannya kepada Soemarmo.
Wakil Sekretaris DPC PBB, Marsaid menyebutkan sebanyak 150 kader partai menghadiri acara tersebut. ’’Kami mendeklarasikan BBM yang berarti Bulan Bintang Bela Marmo,’’ katanya.

Marsaid menjelaskan, acara deklarasi itu sekaligus Muscab Ketiga DPC PBB Kota Semarang. (H22,H54-18)

READ MORE >>

Minggu, 24 Januari 2010

Tifatul: Pansus harus sgr jelaskan hasil kerjanya ke rakyat


JAKARTA - Harian Terbit -Kerja Panitia Khusus Angket di DPR melakukan penyelidikan Bank Century merupakan penyelidikan awal untuk mengetahui apakah ada indikasi pelanggaran atau tidak.

"Karena itu sebaiknya pansus segera memberikan kejelasan pada rakyat mengenai hal itu," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Jakarta, Rabu.


Menurut Tifatul, sebaiknya hasil penyeldikan awal itu harus jelas, terutama terkait dengan ada atau tidak adanya indikasi pelanggaran hukum. Berkaitan dengan hal itu, katanya, ia berharap agar proses penyelidikan di Pansus Century tidak berlarut-larut. "Jadi, tidak perlu panggil orang berulang-ulang dan hal-hal yang sudah ditanyakan ditanyakan lagi," tegasnya.

Ia menambahkan proses di Pansus Century sebaiknya dapat segera dituntaskan. "Pekerjaan kita yang lain sangat banyak. Karena itu daripada kita sibuk berdebat atau diskusi mengenai ini, seharusnya kalau ada masalah hukum salurkan saja ke yang berwewenang," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istana Negara Jakarta, Rabu. Menurutnya, pengusutan kasus Bank Century melalui penggunaan hak angket di DPR diharapkan segera tuntas sehingga semua pihak dapat kembali fokus dalam pemenuhan target pembangunan. "Saya dari sisi pemerintah menginginkan Pansus itu cepat selesai secara tepat sehingga kita bisa konsentrasi untuk bidang perekonomian nasional. Paling tidak, jangan sampai proses di Pansus century tidak sampai mengganggu bidang lainnya," katanya.

Hatta menegaskan sebaiknya Pansus Bank Century segera memberikan rekomendasi sementara sehingga permasalahan Bank Century menjadi jelas. Ia mengatakan pihaknya melihat seharusnya proses tersebut bisa cepat selesai dengan tepat. "Ini kan sudah satu setengah bulan, kok belum ada rekomendasi yang disampaikan kepada rakyat."

Menurut Ketua Panitia Angket Bank Century DPR RI Idrus Marham kerja panitia angket mulai memasuki tahap harmonisasi data yang dihimpun dari berbagai saksi yang telah dimintai keterangan di DPR. Ia menambahkan target penyelesaian panitia ini 2 bulan atau 60 hari kerja dan ini masih tersisa beberapa waktu lagi. Saya melihat kerja panitia ini sudah mulai masuk ke tahap-tahap untuk pemetaan dan harmonisasi data," ujarnya seperti dikutip Antara, Rabu.

Idrus menambahkan sebelum panitia angket mengambil kesimpulan atas penyelidikannya selama ini dan kesimpulan itu akan menjadi rekomendasi DPR, menurut politisi Golkar itu, akan ada sejumlah perkembangan yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui media massa. Dia menjelaskan bahwa pada akhir pekan ini, tim ahli panitia angket kembali bekerja melakukan identifikasi fakta-fakta yang ditemukan dalam pemeriksaan saksi-saksi yang dipanggil saat ini.

"Jumat dan Sabtu tim ahli kami akan bekerja kembali dan saat ini sudah sampai pada tahap identifikasi dan kami harapkan pada saat konsinyering nanti di situ sudah mulai kelihatan adanya pemetaan data," katanya. (antara/mustopa)

READ MORE >>

Presiden PKS : PKS Takkan Ubah Gaya di Century

PK-Sejahtera.org
JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan tidak akan mengubah cara dan gaya anggota fraksinya di Panitia Khusus (Pansus) Angket Century. Sikap kritis anggota Fraksi PKS di pansus dinilai telah berada dalam jalur yang benar untuk menggali substansi kasus Bank Century.


''Anggota pansus kami sudah benar. Kami juga tidak pernah punya niat mengganti anggota kami di Pansus Century,'' kata Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, ketika dihubungi Republika, Kamis (21/1).

Menurut Luthfi, PKS rutin mengevaluasi anggotanya di pansus dua kali tiap sepekan. Berdasarkan evaluasi selama ini, kata Luthfi, PKS tidak menilai adanya kesalahan cara bekerja anggotanya di pansus.

Jika ada penilaian dari pihak luar bahwa anggotanya sangat keras dan kritis terhadap para terperiksa, menurut Luthfi, justru itu dilakukan untuk mengejar substansi dan tidak bertujuan untuk membela orang per orang.

Menyinggung soal adanya protes dari kubu Demokrat terhadap anggota pansus dari PKS, Luthfi menjawab, koalisi yang dibangun PKS dengan Demokrat adalah koalisi untuk menciptakan clean governance dan good governance, bukan membela orang per orang.

''Mereka bicara atas nama siapa, komunikasi PKS dan Pak SBY berjalan baik dan SBY welcome dengan kerja PKS di pansus,'' tegas Luthfi.

Dalam sebuah media online nasional, anggota pansus dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyinggung anggota pansus dari mitra koalisi Partai Demokrat, yaitu PKS dan Partai Golkar (PG). ''Mereka itu berdiri di dua kaki,'' kata Ruhut.

Ia memprotes mitra koalisinya itu. Jika PKS dan PG konsisten sebagai koalisi, kata dia, seharusnya mereka membela Sri Mulyani dan Boediono. ''Kalau kritis, nggak usah ikut boncengan (bermitra--Red),'' kata Ruhut.

Ruhut mengaku mengerti alasan PG bersikap seperti itu. ''Aku juga bekas kader Golkar, kau mengertilah. Di sini (pansus--Red) juga masih ada fans JK (Jusuf Kalla--Red),'' kata Ruhut.

Peneliti LSI, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, pernyataan yang dikeluarkan Ruhut, Mubarok, ataupun Benny K Harman di pansus tentang PKS dan PG yang bermain di dua kaki merupakan implikasi dari evaluasi SBY terhadap mitra koalisi.

''Evaluasi yang disampaikan SBY adalah eufeumisme atau penghalusan politik dari kekecewaan SBY terhadap mitra koalisi dalam kasus Century,'' ungkap Burhan.

Anak buah SBY di Partai Demokrat, seperti Ruhut ataupun Mubarok, adalah orang yang bertugas memperjelas pesan politik SBY dalam bahasa yang lebih clear dan tidak bersayap.

Tudingan Mubarak ataupun Ruhut terhadap PG dan PKS menunjukkan kerisauan elite Demokrat terhadap sepak terjang PG dan PKS yang makin sulit dikendalikan.




READ MORE >>

Sabtu, 23 Januari 2010

Tifatul: Program Pemerintah Tertutup Kasus Besar

JAKARTA (SuaraMedia News) - Menkominfo Tifatul Sembiring mengakui pemerintah perlu memperhatikan hasil survei terbaru soal tingkat kepuasan publik terhadap pasangan SBY-Boediono. Hasil survei IndoBarometer terbaru, masyarakat kian tidak puas dengan kinerja dua pimpinan ini.

Dari survei yang digelar 8-18 Januari 2010 tersebut, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden SBY turun menjadi 75 persen, dan terhadap Wapres Boediono turun menjadi 40 persen, dari sebelumnya yang mencapai 90 persen. Kemerosotan itu diduga akibat banyaknya keinginan masyarakat yang belum terpenuhi.

"Hal ini perlu diperhatikan agar pemerintah dapat mengelola kinerjanya lebih baik ke depan," kata Tifatul dalam diskusi Trijaya bertema '100 Hari Kabinet' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam diskusi tersebut M Qodari, Direktur Eksekutif IndoBarometer, sebagai pihak yang menyelenggarakan survei.

Tifatul mengingatkan, 100 hari pertama kabinet bukanlah jaminan bahwa seluruh permasalahan bangsa dapat selesai. "Seratus hari pertama sebenarnya adalah gebrakan untuk meningkatkan reputasi. Tapi di sisi lain, kasus Bank Century ternyata menutupi program pemerintah," ujar Tifatul.

Kasus Century, kata Tifatul, sebenarnya tidak lantas membuat kinerja menteri-menteri kabinet terganggu. Terkait merosotnya kepuasan publik terhadap Presiden dan Wapres, Tifatul menganggapnya sebagai hal yang biasa walaupun patut diwaspadai.

"Opini publik kan up and down (naik-turun) tergantung pasokan info," kata Tifatul. Bila informasi tidak seimbang, sambung Tifatul, maka persepsi publik juga menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, Tifatul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyeimbangkan informasi publik.
"Saya hanya ingin informasi yang berimbang. Itu saja," sahut Tifatul. Penggemar twitter ini menekankan, selain hal-hal negatif seperti debat kusir politisi, ada juga hal-hal positif yang kurang diketahui publik. Ia pun menambahkan, program 100 hari pemerintah merupakan pondasi bagi keseluruhan bangunan lima tahun ke depan. "Nah, pondasi memang tidak kelihatan, tapi fungsinya penting," tegas Tifatul.

Sementara itu, Qodari memaparkan, fokus utama perhatian masyarakat terhadap kinerja pemerintah masih tetap seputar program ekonomi. "Selanjutnya program pemberantasan mafia hukum dan reformasi pendidikan," ungkap Qodari. Ketiga hal itu, menurutnya, dirasa publik lebih menyentuh kehidupan sehari-hari mereka dibanding program-program lainnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika meminta media untuk memberikan porsi pemberitaan yang berimbang. Pasalnya, beberapa kasus besar yang menyita perhatian publik seperti pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, kasus Bibit-Chandra dan Pansus Century membuat program-program pemerintah menjadi tertutup.

Penilaian mantan Presiden PKS ini disampaikan dalam diskusi yang digelar Radio Trijaya FM di Restoran Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta.

Menurut Tifatul, dalam masa 100 hari pemerintahan SBY-Boediono, banyak hal yang telah dicapai. Namun, capaian-capaian itu nampaknya tidak tersampaikan kepada masyarakat karena pemberitaan yang kurang.

"Harus ada perimbangan informasi, keamanan misalnya, security is oke. Secara umum kemanan baik, tidak ada (kerusuhan) yang mengganggu," kata Tifatul.

Pria yang gemar berpantun ini memaparkan, saat ini pertumbuhan ekonomi mengalami tren positif di tengah krisis ekonomi global. Suku bunga, nilai tukar dan inflasi juga dalam angka yang bagus.

"Indeks Harga Saham Gabungan Naik, cadangan devisa negara juga terbesar setelah era reformasi, USD66 miliar. Ini investor tengah melihat kita. Jangan hanya dilihat dari luar kita ini jungkir balik saja," paparnya.

Masyarakat, tambah Tifatul, semestinya juga bisa memilah dalam mengkonsumsi berita. Jangan melulu yang dilihat adalah berita negatif.

Sementara itu, analis kebijakan publik, Agus Pambagyo menilai, kasus-kasus yang ada harus segera diselesaikan oleh pemerintah saat ini. "Ini masalah political will saja, masyarakat saat ini melihat seperti tidak ada arahan, sehingga publik pesimistis," ungkapnya.

READ MORE >>

Bingkai Kehidupan

"Save Palestine" Demonstration in Semarang

"Save Palestine" Demonstration in Semarang
Semarang, 21 Maret 2010

Mars PKS

Mars Partai Keadilan SEJAHTERA - Watch more Videos at Vodpod.

Harapan Masih Ada

Aktifitas Aleg DPRD Kota Semarang


Ketua DPC dan Ketua Kaderisasi DPC PKS Gajahmungkur

Ketua DPC dan Ketua Kaderisasi DPC PKS Gajahmungkur
Evendi Sunarko, SPd dan Sutopo, SE

Sekretariat DPC

Dewan Pengurus Cabang
Partai Keadilan Sejahtera
Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang
Jl. Menoreh Utara I/7 Semarang-Jawa Tengah
Telp (024)8501042

Jadwal Sholat

 

Copyright © 2009 by DPC PKS Gajahmungkur Rindu Semarang Berubah Powered By Blogger Design by PKSGM-Team